Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Bukti Kasih Sayang Hendra ke Istri,Tak Ragu Ikuti Dedi Mulyadi,Ungkap Rasanya Jalani Vasektomi

Kamis, 05 Juni 2025 | Juni 05, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-07T12:55:39Z

Sebuah program terbaru inisiasi Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi masih menjadi polemik di tengah masyarakat.

Program tersebut adalah program untuk mencegah kehamilan berulang pada keluarga ekonomi menengah.

Program itu adalah Vasektomi bagi kaum pria.

Namun di tengah masyarakat, program ini masih menjadi perdebatan panjang.

Vasektomi atau Metode Operasi Pria (MOP) adalah prosedur medis yang dilakukan dengan memotong, mengikat, atau menyumbat saluran sperma.

Tujuannya adalah mencegah sperma bercampur dengan cairan ejakulasi, sehingga risiko kehamilan dapat dihindari.

Vasektomi termasuk salah satu metode kontrasepsi permanen untuk pria.

Namun belakangan ada seorang warga yang berani mengambil tindakan tersebut dan setuju dengan Dedi Mulyadi.

Hendra Gunawan (49), seorang pria asal Purwakarta, Jawa Barat, menunjukkan bentuk kasih sayang yang tak biasa kepada istrinya.

Pada Rabu pagi, (4/6/2025) Dia secara sukarela menjalani prosedur vasektomi.

Sebuah metode kontrasepsi permanen, di Klinik Wijaya Kusuma, Kabupaten Purwakarta.

Bagi Hendra, keputusan besar ini bukan sekadar tindakan medis, melainkan manifestasi nyata dari cintanya kepada sang istri.

Ia memilih untuk mengambil tanggung jawab penuh dalam perencanaan keluarga demi kenyamanan dan kesehatan pasangannya.

"Karena saya sayang sama istri," ucap Hendra saat ditanya alasannya mengikuti program tersebut.

Hendra dan istrinya telah memiliki dua anak yang kini duduk di bangku sekolah.

Keduanya sepakat bahwa dua anak sudah cukup, dan ingin fokus pada kualitas hidup serta masa depan anak-anak mereka.

"Sudah ada persetujuan istri. Kami memang sudah lama rencana ikut KB permanen. Ini murni keinginan kami berdua, bukan karena bantuan atau paksaan,” jelas Hendra.

Program vasektomi ini merupakan bagian dari pelayanan publik “Nganjang ka Warga” yang diinisiasi oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dan dijalankan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Purwakarta.

Dari 34 pria yang mendaftar, delapan orang menjalani tindakan hari itu setelah menjalani skrining kesehatan ketat, seperti pemeriksaan tekanan darah dan kadar gula darah.

“Kami harus pastikan kondisi fisik mereka benar-benar siap. Jangan sampai ada riwayat kesehatan yang membahayakan,” ujar Kepala DPPKB Purwakarta, Yayat Hidayat.

Usai menjalani tindakan, para peserta langsung menerima bantuan sosial berupa jaminan hidup dan paket sembako sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi mereka dalam program pengendalian penduduk.

"Bansos ini berasal dari DP3AKB Provinsi Jawa Barat dan bekerja sama dengan dinas terkait. Biasanya hanya jaminan hidup, tapi hari ini juga ada tambahan sembako," tambah Yayat.

Untuk diketahui, sempat muncul polemik mengenai usulan menjadikan vasektomi sebagai syarat menerima bantuan sosial di Jawa Barat.

Namun Gubernur Dedi Mulyadi telah memberikan klarifikasi bahwa vasektomi bukanlah satu-satunya pilihan dalam program Keluarga Berencana (KB), apalagi sebagai syarat utama untuk menerima bansos.

Sejak menjabat, Dedi Mulyadi mendapat berbagai julukan dari masyarakat.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi kini sudah mendapatkan tujuh julukan sekaligus.

Padahal, Dedi Mulyadi baru saja 100 hari menjabat sebagai Gubernur Jabar.

Di antara julukan yang disematkan itu, ada yang muncul dari aksinya yang menuai pro dan kontra.

Diketahui, Dedi Mulyadi kini menjabat sebagai Gubernur Jabar periode 2025-2030.

Dedi Mulyadi dilantik oleh Presiden Prabowo pada Kamis (20/2/ 2025).

Kini, sudah genap 100 hari Dedi Mulyadi menjabat sebagai gubernur.

Meski baru tiga bulan lebih menjabat, Dedi Mulyadi telah membuat banyak kebijakan dan gebrakan-gebrakan baru.

Bahkan, Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi sampai mendapat tujuh julukan dari masyarakat hingga pejabat lain.

Tujuh julukan Dedi Mulyadi itu seperti Gubernur Lambe Turah, Raja Sunda, Gubernur Konten dll.

Lantas apa saja julukan Dedi Mulyadi tersebut? Simak penjelasannya.

1. Gubernur Konten

Julukan Gubernur Konten pertama kali diberikan oleh Gubernur Kaltim, Rudy Masud.

Ia menyebut Dedi Mulyadi sebagai Gubernur Konten saat rapat para Gubernur dengan Komisi II DPR RI di Gedung Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Rudy sendiri mengaku membuat julukan itu untuk memuji rekan sejawatnya tersebut.

Sementara itu, Dedi Mulyadi juga sempat menanggapi julukan yang dialamatkan padanya.

"Saya selalu ditanya, "Pak Dedi, duitnya dari mana ngonten? Gubernur konten lebih baik dari jadi gubernur konten punya duit diberikan pada rakyat daripada gubernur molor," kata Dedi dalam pidato saat upacara Hari Kebangkitan Nasional 2025 di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Selasa (20/5/2025).

2. Raja Sunda

Sebelum dapat julukan Gubernur Konten, ia sempat mendapat julukan Raja Sunda.

Julukan itu diberikan masyarakat lantaran pembawaan Dedi Mulyadi yang khas.

Selain itu, ia juga kerap berbicara memakai bahasa Sunda.

Tak hanya itu, julukan itu juga dipengaruhi, kepeduliannya terhadap masyarakat, ketertarikannya pada budaya dan sejarah Sunda, karakternya, dan gaya berpidatonya yang khas.

3. One Man Show

Dedi Mulyadi juga diberi julukan One Man Show oleh sejumlah politisi yang kontra terhadap kebijakan barak militer yang dibuatnya.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dr Gamal Albinsaid misalnya.

Ia tidak setuju dengan program siswa bermasalah masuk barak militer yang digagas Gubernur Jabar tersebut.

PKS pun sempat menganggap gaya Dedi Mulyadi memimpin tanpa diskusi dan one man show.

4. Gubernur Lambe Turah

Salah satu dari tujuh julukan Dedi Mulyadi adalah Gubernur Lambe Turah.

Julukan itu awalnya muncul dari Anggota Komisi X dari Fraksi PKB, Andi Muawiyah Ramly.

Julukan itu diberikan Andi sebagai bentuk kritik pada Dedi Mulyadi yang tidak mengirimkan utusan dari Kormi Jawa Barat untuk hadir dalam acara Festival Olahraga Nasional (Fornas) yang digelar setiap dua tahun oleh Kormi.

5. Mulyono Jilid 2

Dedi Mulyadi juga menerima julukan Mulyono Jilid II. Untuk diketahui, Mulyono adalah nama kecil Presiden Ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).

Julukan ini muncul lantaran gaya politiknya yang kerap membagikan aktivitasnya turun dan bertemu langsung dengan masyarakat, hingga dianggap sejumlah netizen memiliki gaya politik yang serupa dengan Jokowi.

6. Gubernur Pencitraan

Dedi Mulyadi juga mendapatkan julukan Gubernur Pencitraan.

Hal itu karena Dedi dianggap melakukan pencitraan di media sosialnya melalui konten-konten yang dibuatnya.

Namun belakangan ia mengaku jika hasil uang ngontennya turut diberikan kepada rakyat.

7. Bapak Aing

Dedi juga mendapat julukan Bapak Aing dari masyarakat.

Bahkan Dedi Mulyadi sempat diteriaki demikian saat menemui keluarga korban ledakan amunisi di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut beberapa waktu lalu.

Janji manis yang diberikan Dedi Mulyadi kepada keluarga membuat teriakan Bapak Aing menggema di lokasi.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews

×
Berita Terbaru Update