Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Rindu Menjadi Tamu Allah Berhaji

Sabtu, 07 Juni 2025 | Juni 07, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-10T23:20:33Z

Oleh: Dr. Ainal Mardhiah, S.Ag, M.Ag

Semua umat Islam punya cita-cita bisa berangkat Haji, menunaikan rukun Islam yang kelima.

Namun sering kali, karena keterbatasan harta, keterbatasan fisik, menjadikan sebagian umat Islam malu dan tidak optimis untuk bisa berangkat menunaikan Ibadah Haji.

Apakah berangkat haji itu karena harta? Karena fisik yang kuat?

Jikalau ibadah Haji itu karna harta,  pasti umat Islam yang kaya sudah berangkat haji semua, bukankah dalam kenyataan kita lihat  tidak demikian.

Meski dengan harta yang banyak ia bisa jalan-jalan keluar negeri setiap tahun, tidak demikian untuk berangkat haji.

Ada banyak orang, punya harta yang banyak namun tidak berangkat haji sampai akhir hayatnya, tidak ada yang mengetahui apa sebabnya, kecuali belum ada panggilan Rabb baginya.

Apakah berangkat haji karena fisik yang sehat dan kuat, karena medan ibadahnya, bentuk tempat ibadahnya,  butuh fisik yang kuat dan sehat.  Kita lihat tidak, ada banyak orang punya keterbatasan fisik, bahkan ada yang sakit, namun ia bisa hadir dan ikut dalam pelaksanaan ibadah Haji.

Kalau begitu, siapa yang bisa berangkat Haji menjadi Tamu Allah? Kita lihat hanya mereka yang mendapat panggilan dari Rabb-Nya, Allah SWT.

Bahagianya Menjadi Tamu Allah Berhaji

Bagaimana tidak bahagia kawan, yang mengundang itu adalah Rabb, Sang  Pemilik Alam Semesta. Diundang atasan saja kita bahagia, gimana lagi jika yang mengundang itu adalah Rabb kita.

Ingin menangis rasanya, jika bisa menjadi salah satu dari hamba-hamba yang diundang. Terharu, bahagia tentunya  bisa menjadi salah satu dari orang-orang yang istimewa. Moga kita menjadi orang terpilih, mendapat undangan dari Rabb di Haji-Haji selanjutnya. Aamiin.

Berangkat Haji Adalah Panggilan Rabb

Siapa saja yang dipanggil Allah untuk berhaji? Tidak ada yang tau. Kita katakan demikian karena kita melihat dari banyak peristiwa tentang bagaimana cara umat Islam bisa berangkat untuk beribadah Haji,  terkadang tidak bisa kita pahami dengan logika biasa, sering kali penuh keajaiban, membuat haru biru kita mendengar perjuangan dan kisahnya.

Sebagai contoh, perjalanan haji itu butuh biaya besar, namun ada banyak orang kaya ingin berangkat haji, tapi tidak bisa berangkat, ada saja halangan dan rintangan. Seperti ribuan jama'ah haji Furoda tahun 2025 gagal berangkat haji meski sudah membayar uang berangkat haji.

Kisaran biaya haji Furoda 2025 itu bila dikonversi ke mata uang rupiah maka dimulai dari angka Rp 300 jutaan hingga Rp 1 miliar,  biaya ini bergantung pada nilai tukar ketika transaksi dilakukan. (Mengutip berita tahun dari dhttps://www.detik.com),

Dalam kisah lain kita melihat ada orang yang bisa berangkat Haji, bukan karena uangnya, namun dengan izin Allah ia bisa berangkat beribadah Haji.

Sebagai contoh kisah H. Muhammad Cecep Abdullah, seorang pemuda asal Sukabumi yang terkenal karena kegiatannya membersihkan masjid dan toilet, mendapatkan undangan istimewa untuk menunaikan ibadah haji tahun ini oleh Kerajaan Arab Saudi.

Kisah lainnya lagi kita lihat bahwa jika Allah sudah memanggil seseorang berhaji, tidak ada yang dapat menghalanginya. Salah contoh nyata bahwa Berhaji itu adalah panggilan Rabb, kita melihat kisah H. Amer Al-Qadafi.

"Saya Tak Akan Pulang Kecuali Menuju Haji”: Kisah Menggetarkan Amer Al-Qadhafi (mengutip berita di Al-Fauzi Grup))

Kisah H. Amer Al-Qadhafi, seorang jemaah haji asal Libya, menjadi sorotan dunia setelah perjuangannya yang luar biasa untuk menunaikan ibadah haji. Nama belakangnya, “Al-Qadhafi”, yang identik dengan mantan pemimpin Libya, menyebabkan sistem imigrasi otomatis menandai dokumennya sebagai berisiko. Akibatnya, Amer ditahan oleh petugas untuk pemeriksaan tambahan di Bandara Sebha, Libya Tengah.

Meskipun identitasnya akhirnya dikonfirmasi dan tidak ditemukan masalah, pesawat rombongannya telah lepas landas. Namun, Amer tidak menyerah. Ia menolak kembali ke rumah dan memilih tetap duduk di bandara, berdoa dan bertawakkal. Dengan penuh keyakinan, ia berkata kepada petugas, “Saya tidak akan pulang kecuali menuju ke Haji.”

Keajaiban pun terjadi. Pesawat yang ditumpangi rombongan haji Libya mengalami gangguan teknis dan kembali ke bandara. Setelah perbaikan, pesawat kembali mencoba lepas landas—namun lagi-lagi mengalami masalah teknis dan harus kembali untuk kedua kalinya.

Kejadian langka ini membuat awak pesawat dan petugas bertanya-tanya. Hingga akhirnya, pilot bertanya: “Apakah Amer Al-Qadhafi sudah ikut naik?” Setelah diberi tahu bahwa Amer tertinggal karena kendala imigrasi, pilot membuat keputusan yang mengejutkan: “Saya tidak akan terbang tanpa Amer bersama kami.”

Amer pun akhirnya dipanggil dan dibolehkan bergabung. Ia disambut dengan air mata haru oleh rombongan. Ia pun berangkat menuju Tanah Suci, membawa serta kisah yang kelak menginspirasi dunia.

Kisah ini pertama kali dilaporkan oleh Gulf News dan About Islam pada 24 Mei 2024, dan sejak itu viral di media sosial.

Ini salah satu bukti bahwa berhaji itu adalah panggilan Rabb, tidak ada yang bisa menghalangi jika sudah Allah panggil untuk datang betibadah Haji, meski dalam keadaan yang tidak mungkin.

Sungguh Haji adalah ibadah yang sulit di jelaskan dengan logika manusia, karena ada banyak keajaiban Allah hadirkan bersama perjalanan ibadah Haji yang tentunya sangat dirindukan oleh umat Islam dimanapun ia berada "Rindu bisa menjadi tamu Allah melaksanakan ibadah Haji"

Bagaimana Cara Agar Dapat Menjadi Tamu Allah dengan Berhaji?

Cara agar dapat menjadi salah satu dari tamu Allah dalam berhaji adalah, Pertama, sering-seringlah berinteraksi dengan orang-orang  yang semangat berhaji, agar semangatnya tertularkan kepada diri. Kedua, ketika semangat sudah ada, sudah ada niat,   mintalah kepada Rabb, Allah SWT agar dimudahkan untuk dapat berhaji. Ketiga,  ikhtiar menabung.

Menabung diam-diam dari harta yang kita miliki, pilihlah harta yang paling bersih, paling halal, yang tidak ada syubhat sedikitpun di dalamnya.

Keempat, ketika uangnya sudah cukup, berangkatlah ke kantor haji terdekat untuk mendaftarkan. Kelima, setelah mendaftar  serahkan kepada Allah tentang bagaimana dan kapan keberangkatannya,

Hikmah Berhaji

Dengan kalimat yang sama, seluruh umat Islam yang datang berhaji, menyambut panggilan Rabb-Nya. Dengan Ucapan Talbiah yang sama, hadir ke tujuan yang sama, tempat yang, sama  ibadah yang sama, aturan yang sama.

Bukankah Ini maknanya kita yang  muslim ini bersaudara, bersaudara  karena Allah. Apa pantas kita berpecah belah?  Jangan berpecah belah wahai umat Islam, apapun alasannya. Karena itu akan membuat kita lemah, dan akan membuat kita mudah dihancurkan oleh orang-orang yang tidak senang  dengan Islam.

Bukankah dengan bersaudara, Ini bermakna kita harus saling menjaga, harus saling membantu, harus saling membela dan menguatkan. Lihatlah bacaan ini tidakkah kita rindu? Rindu menjadi Tamu Allah, rindu bertemu dengan saudara-saudara kita dari berbagai pelosok negeri tanpa terkecuali.

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ

Labbaikallahumma labbaik, labbaika la syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni'mata laka wal mulk. La syarika laka.

Artinya: "Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, kemuliaan, dan segenap kekuasaan adalah milik-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu."

Penulis adalah  Dosen UIN Ar Raniry Banda Aceh

KUPI BEUNGOH adalah rubrik opini pembaca . Isi artikel menjadi tanggung jawab penulis.

Baca artikel KUPI BEUNGOH lainnya di SINI

×
Berita Terbaru Update