
.CO.ID - JAKARTA. Harga saham PT Aneka Tambang Tbk ( ANTM ) melemah pada perdagangan Selasa (10/6), di tengah sentimen negatif terkait aktivitas tambang nikel di kawasan Raja Ampat, Papua Barat Daya.
Pada penutupan perdagangan Selasa (10/6), harga ANTM anjlok 5,51% menjadi Rp 3.260 per saham. Di saat yang sama, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru menguat 1,65% ke 7.230,74.
Investment Analyst Edvisor Profina Visindo, Indy Naila tak menampik menilai penurunan harga saham ANTM seiring menyeruaknya polemik aktivitas tambang nikel di Raja Ampat. Menurutnya, sentimen itu berpotensi berpengaruh dalam jangka pendek karena memicu kekhawatiran investor akan gangguan operasional.
"Ada kekhawatiran sentimen ini memicu kekhawatiran investor akan gangguan operasional proyek dan bisa berpengaruh ke pendapatan selain itu juga ada risiko reputasi dan kekhawatiran regulasi yang mempengaruhi kinerja keuangan," ujarnya kepada .co.id, Selasa (10/6).
Di sisi lain, dia juga melihat ada normalisasi harga komoditas yang disebut juga bisa memicu investor untuk profit taking terlebih dahulu sambil menunggu tindakan lanjut secara manajemen.
Meski begitu, Indy berpandangan bahwa prospek ANTM untuk jangka panjang masih menarik. Sebab, ekspansi hilirisasi untuk EV dan juga harga komoditas, seperti nikel dan emas, masih mendukung pertumbuhan margin ke depannya.
Dus, rekomendasi buy tetap dipertahankan untuk ANTM, mengingat secara valuasi juga ANTM masih menarik karena PER di level sekitar 9 kali.
"ANTM masih menarik dengan target harga Rp 3.500," imbuhnya.