-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Dugaan Keracunan MBG di Kupang, BGN dan BPOM Selidiki Sampel Menu dari SPPG

Rabu, 23 Juli 2025 | Juli 23, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-24T04:15:40Z

, Jakarta - Badan Gizi Nasional sedang menyelidiki penyebab dugaan keracunan menu makan bergizi gratis atau MBG yang dialami puluhan siswa SMP Negeri 8 Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa pagi, 22 Juli 2025.

Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan, puluhan siswa SMPN 8 Kota Kupang tidak mengonsumsi menu MBG yang pada Selasa pagi. Ia mengungkapkan makanan yang dikonsumsi merupakan menu Senin pagi, tetapi keluhan baru muncul Selasa pagi.

“Sedang diinvestigasi. Kejadian keluhan Selasa pagi dan makanan hari Selasa itu tidak dikonsumsi khusus untuk SMPN 8,” kata Dadan kepada Tempo , Rabu, 23 Juli 2025.

Dadan mengatakan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BOM) sudah mengambil sampel makanan Senin yang disimpan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk pengecekan.

Tempo berupaya mengkonfirmasi hasil investigasi BPOM tersebut. Staf Humas BPOM Nelly mengatakan akan mengecek terlebih dahulu ke unit terkait untuk kasus tersebut.

Menu makanan MBG untuk SMPN 8 Kupang pada Juli 2025 didistribusikan SPPG Kelapa Lima 1 dengan 1.050 penerima manfaat. SPPG Kelapa Lima 1 setidaknya menyediakan menu MBG untuk siswa di tujuh sekolah dan para kader di satu posyandu dengan total 3.374 penerima manfaat.

Kemarin, puluhan siswa SMP Negeri 8 Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, mendadak dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD SK Lerik, Selasa pagi, 22 Juli 2025. Para siswa yang mengeluh sakit perut diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi MBG yang dibagikan di 21 Juli.

Guru piket SMP 8 Kupang, Brigina, mengatakan gejala awal mulai terlihat saat proses belajar mengajar pagi berlangsung. Banyak siswa dari kelas VII hingga IX mengeluh mual, muntah, dan bolak-balik ke kamar mandi. Mereka sempat ditangani di Unit Kesehatan Sekolah (UKS). Namun, karena jumlah yang terdampak sangat banyak, sekolah terpaksa merujuk para siswa ke rumah sakit.

"Awalnya mereka ditangani di UKS, tapi karena jumlahnya terlalu banyak, kami bawa ke RSUD SK Lerik untuk kloter pertama, sisanya dibawa ke RS lain seperti RS Siloam," kata Brigina.

Brigina mengungkapkan sejumlah siswa sudah mengeluhkan rasa tidak nyaman sejak malam sebelumnya. Gejala seperti mual, sakit perut, dan diare mulai dirasakan setelah makan siang MBG yang terdiri dari lauk rendang, sayur kacang panjang campur wortel, tahu, dan pisang pada Senin pagi.

Pihak sekolah dan Dinas Kesehatan Kota Kupang masih melakukan penelusuran penyebab pasti kejadian ini.

Yohanes Seo berkontribusi dalam penulisan artikel ini
×
Berita Terbaru Update