-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Turis Sandwich Bikin Restoran di Mallorca Panik

Rabu, 23 Juli 2025 | Juli 23, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-24T04:55:42Z

, Jakarta - Pemilik restoran di Mallorca , Spanyol, khawatir dengan jumlah pelanggan yang menurun tajam. Kondisi ini bahkan lebih buruk sejak sebelum pandemi. Menurut para pemilik restoran hal ini disebabkan turis sandwich, istilah yang merujuk pada turis yang berhemat.

Jalanan dan pantai-pantai di Mallorca ramai oleh wisatawan. Tapi mereka tidak makan di restoran, melainkan membawa makanan sendiri dari rumah atau makan makanan dari supermarket.

Juanmi Ferrer presiden Asosiasi Restoran CAE mengaku khawarir sejumlah restoran akan tutup tahun ini. "Situasinya sangat sulit. Kami sangat khawatir dengan laba usaha. Banyak yang tidak akan mampu bertahan," ujarnya kepada media lokal seperti dikutip dari Express UK .

Jumlah wisatawan kian menurun

Juanmi menjelaskan bahwa bulan Mei luar biasa sepi, sebagian besar disebabkan oleh cuaca buruk. Meski begitu bulan Juni belum terlihat ada perubahan. Bahkan sejauh ini bulan Juli belum menunjukkan perbaikan yang signifikan, terutama karena layanan makan siang di seluruh pulau masih terkendala. Perdagangan malam hari memang membaik, tetapi masih tidak seperti musim panas lainnya," ujarnya.

Menurut dia, rata-rata, jumlah pelanggan turun 5–6 persen. Tetapi di tempat wisata populer seperti Port Soller, Sant Elm, dan Port d'Alcudia, jumlah pengunjung turun hingga 40 persen. "Kami telah berubah dari yang pemesanannya penuh menjadi kesulitan untuk mencapai tingkat hunian 60 persen," tambahnya.

Di Paseo Marítimo yang populer di Palma, jumlah pengunjung restoran dilaporkan turun 20 persen dibandingkan tahun lalu. Meskipun kota ini tampak ramai pengunjung, Juanmi mencatat bahwa sebagian besar tidak menghabiskan uang untuk makan di luar. "Turis masih datang, tapi mereka tidak pergi ke restoran, mereka makan sandwich," katanya.

Restoran berpotensi tutup

Dengan naiknya harga tiket pesawat dan hotel, wisatawan datang dengan pendapatan yang lebih sedikit, sehingga memaksa pengurangan pada makanan, minuman, dan pengeluaran restoran secara keseluruhan. Rata-rata pengeluaran per meja telah turun 10–12 persen.

Selain biaya operasional yang lebih tinggi, dari pajak yang lebih tinggi, harga pangan yang lebih tinggi, sewa yang lebih tinggi, perjanjian kerja bersama yang baru juga menuntut upah staf yang lebih tinggi. Juami memperingkatkan banyak restoran tidak akan mampu memenuhi kebutuhan tersebut.

Tahun lalu, 370 restoran tutup di Mallorca. Dia memprediksi akan ada lebih banyak restoran yang tutup tahun ini. Beberapa perusahaan mengambil langkah darurat demi bertahan, termasuk meliburkan staf selama musim ramai turis.

×
Berita Terbaru Update