Terletak di Kecamatan Leles, tepatnya di tengah-tengah Situ Cangkuang yang eksotis, candi ini jadi salah satu bukti kalau Garut punya cerita sejarah yang nggak kalah keren dibanding kota lain di Indonesia.
Bayangin, buat sampai ke lokasi candinya aja, pengunjung harus naik rakit bambu sambil menyusuri danau dengan air yang tenang dan view pegunungan di sekelilingnya.
Sensasinya bener-bener bikin kita serasa masuk ke “portal” masa lalu. Begitu tiba di pulau kecil tempat Candi Cangkuang berdiri, pengunjung langsung disambut suasana yang adem, rindang, dan penuh nilai sejarah.
Jejak Hindu di Tanah Sunda
Candi Cangkuang diperkirakan dibangun pada abad ke-8, di masa pengaruh agama Hindu masih kuat di Tanah Sunda. Uniknya, ini adalah satu-satunya candi Hindu yang ditemukan di wilayah Tatar Sunda.
Bentuknya memang sederhana, nggak sebesar candi di Jawa Tengah atau Jawa Timur, tapi justru itu yang bikin tempat ini punya aura mistis sekaligus ramah buat dikunjungi.
Di sekitar area candi, ada pula Makam Embah Dalem Arief Muhammad, tokoh penyebar agama Islam di daerah ini.
Perpaduan antara situs Hindu dan Islam di satu lokasi ini mencerminkan harmoni budaya dan toleransi yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu.
Wisata Sejarah + Alam = Paket Komplit
Datang ke Candi Cangkuang bukan cuma soal belajar sejarah. Alam di sekitarnya juga nggak kalah memanjakan mata.
Dari pulau kecil ini, kamu bisa lihat pemandangan Gunung Haruman dan Gunung Mandalawangi yang gagah berdiri di kejauhan.
Ditambah lagi udara segar khas pegunungan Garut yang bikin pikiran auto rileks.
Buat yang suka foto-foto, spot di atas rakit bambu dan tepi danau adalah background yang nggak akan gagal bikin feed Instagram makin estetik.
Sementara buat wisata keluarga, tempat ini juga aman karena suasananya tenang, jauh dari hiruk-pikuk kota.
Akses dan Tiket yang Ramah Kantong
Lokasinya gampang banget diakses, cuma sekitar 40 menit perjalanan dari pusat Kota Garut atau 3 jam dari Bandung lewat jalur Nagreg.
Tiket masuknya juga ramah di dompet, rata-rata di bawah Rp 20 ribu, udah termasuk pengalaman nyebrang pakai rakit bambu yang ikonik itu.
Pesan untuk Generasi Muda
Candi Cangkuang bukan sekadar destinasi liburan, tapi juga pengingat bahwa kita punya warisan budaya yang harus dijaga.
Generasi muda di Garut dan sekitarnya wajib banget datang, bukan cuma buat healing, tapi juga buat mengenal sejarah leluhur sendiri.
Jadi, kalau weekend nanti bingung mau ke mana, coba deh melipir ke Candi Cangkuang.
Rasain kombinasi wisata alam, sejarah, dan budaya yang unik—dan siapa tahu, kamu pulang bukan cuma bawa foto keren, tapi juga cerita masa lalu yang bikin kamu makin bangga jadi bagian dari Indonesia. (***)