Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Gadis Putus Sekolah Geser Taylor Swift Sebagai Wanita Terkaya di Dunia,Tetap Digaji Meski Resign

Sabtu, 07 Juni 2025 | Juni 07, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-10T23:00:34Z

Posisi wanita muda terkaya di dunia yang sebelumnya disandang oleh Taylor Swift kini berganti orang.

Seorang wanita muda kaya raya bukan penyanyi bukan juga artis menjadi perbincangan lantaran namanya yang berhasil masuk sebagai daftar pesohor dunia.

Wanita muda tersebut bahkan tak lulus bersekolah saat berada di bangku kuliah.

Penyanyi pop Taylor Swift (35) tergeser dari posisinya sebagai miliarder perempuan termuda di dunia yang membangun kekayaannya dari usaha sendiri.

Posisinya kini diambil alih oleh Lucy Guo, perempuan yang dulu putus kuliah dan kini sukses meraih keuntungan besar dari sektor kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).

Guo (30) dikenal sebagai sosok pekerja keras yang eksentrik. Ia kerap datang ke kantor dengan skateboard listrik atau diantar asistennya.

Menurut daftar Americas Richest Self-Made Women dari Forbes yang dirilis pada Rabu (4/6/2025), kekayaan bersih Guo kini mencapai 1,3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 21 triliun.

Lucy Guo menjadi miliarder pada April 2025 setelah valuasi perusahaannya, Scale AI, mencapai 25 miliar dollar AS (Rp 407,9 triliun), seperti dikutip via Kompas.com , Sabtu (7/62025).

Perusahaan itu didirikannya bersama Alexandr Wang pada 2016, saat Guo berusia 21 tahun dan Wang 19 tahun.

Valuasi tersebut berdasarkan penawaran tender yang diperkirakan akan selesai pada awal Juni, menurut sumber yang dikutip The New York Post.

Guo adalah putri imigran asal China yang dibesarkan di wilayah San Francisco Bay Area. Sejak remaja, ia sudah tertarik pada dunia pemrograman.

Ia kemudian keluar dari Carnegie Mellon University setelah mendapat beasiswa kewirausahaan sebesar 100.000 dollar AS dari investor miliarder Peter Thiel.

Pada 2015, Guo bekerja di Quora dan bertemu Wang. Ia juga sempat bergabung dengan Snapchat sebagai desainer perempuan pertama di perusahaan tersebut.

Di Scale AI, Guo memimpin tim desain operasional dan produksi.

Namun, ia akhirnya keluar setelah berselisih pendapat dengan Wang soal arah perusahaan.

"Kami memang berbeda pandangan, tetapi saya bangga dengan apa yang dicapai Scale AI," ujar Guo kepada situs teknologi The Information tahun lalu.

Meski tak lagi aktif di Scale AI, Guo masih memegang hampir 5 persen saham di perusahaan tersebut.

Menurut Forbes, nilainya kini sekitar 1,2 miliar dollar AS.

Scale AI dikenal sebagai perusahaan penyedia data label yang digunakan oleh perusahaan teknologi besar seperti OpenAI dan Alphabet untuk melatih chatbot berbasis AI.

Selain Scale AI, Guo juga mendirikan perusahaan modal ventura kecil bernama Backend Capital serta startup bernama Passes.

Guo menjalani gaya hidup glamor.

Ia tinggal di apartemen mewah di Miami dan memiliki rumah di Los Angeles.

Kepada NY Post, ia mengaku tidak pernah memasak dan selalu memesan makanan lewat Uber Eats.

“Banyak orang tidak menyukai saya karena, terus terang, saya terlihat menyebalkan di dunia maya. Saya sendiri pun mungkin tidak akan suka dengan diri saya jika melihat dari media sosial,” katanya pada 2022.

“Tapi saya punya banyak teman karena orang-orang sepertinya menghargai kepribadian saya yang liar.”

Meskipun tak lagi menjadi miliarder perempuan termuda dari usaha sendiri, Taylor Swift tetap memegang gelar musisi perempuan terkaya di dunia.

Forbes mencatat kekayaan Swift mencapai 1,6 miliar dollar AS (Rp 26 triliun), berkat kesuksesan tur internasional Eras Tour yang mendorongnya menjadi miliarder pada Oktober 2023.

Sementara itu, posisi teratas wanita terkaya dalam daftar Forbes ditempati oleh Diane Hendricks, pemilik ABC Supply, distributor atap dan jendela terbesar di AS, dengan kekayaan mencapai 22,3 miliar dollar AS (Rp 363,75 triliun).

Adapun dalam daftar wanita terkaya versi Forbes, Taylor Swift berada di peringkat 21 dengan kekayaan 1,6 miliar dollar AS (Rp 26 triliun), sedangkan Lucy Guo di urutan ke-26.

Di Indonesia sendiri, wanita terkaya di dunia dipegang oleh seorang mantan karyawan bank.

Nama Marina Budiman menjadi sorotan usai masuk daftar wanita terkaya di Indonesia versi Forbes.

Tercatat hingga Jumat (4/4/2025), kekayaan Marina Budiman menyentuh angka 5,3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 88,3 triliun (kurs Rp 16.670).

Secara dunia, Marina Budiman menduduki posisi ke-650 dalam daftar Forbes real time billionaires per 30 Maret 2025.

Namun secara regional, Marina menempati urutan terkaya ke-7.

Untuk jajaran orang terkaya di Indonesia, posisi Marina Budiman persis di bawah Otto Toto Sugiri—pendiri dan CEO PT DCI Indonesia Tbk—yang sering dijuluki sebagai “Bill Gates”-nya Indonesia.

Otto menempati posisi ke-6 orang terkaya di Indonesia dengan total kekayaan mencapai 7,4 miliar dollar AS atau sekitar Rp 122,6 triliun.

Dari daftar yang dikeluarkan Forbes, Marina Budiman menjadi wanita terkaya di Indonesia.

Lantas bagaimana sosok Marina Budiman ini?

Dikutip dari Bangka Pos , Marina adalah miliarder Teknologi Indonesia yang memiliki bisnis data center.

Dikutip dari kompas.com, tidak banyak sumber resmi yang mengungkap profil Marina Budiman.

Namun, melansir Forbes, Marina adalah pengusaha teknologi.

Marina memangku jabatan sebagai co-founder sekaligus Presiden Komisaris perusahaan pusat data (data center) PT DCI Indonesia Tbk (DCII).

Perusahaan ini ia dirikan bersama rekannya, Otto Toto Sugiri, yang juga masuk daftar 10 orang terkaya di Indonesia.

Otto yang dijuluki Bill Gates”-nya Indonesia berada di posisi 6 orang terkaya dengan harta 7,4 miliar dollar AS

Ia pernah mengenyam pendidikan di University of Toronto bidang ekonomi dan keuangan.

Sebelum membangun perusahaan data center dengan Otto, keduanya pernah bekerja di Bank Bali tahun 1985.

Marina kemudian bergabung dengan perusahaan IT Sigma Cipta Caraka tahun 1989.

Perempuan kelahiran 1961 ini juga mendirikan Indonet, layanan penyedia internet (internet service provider) pertama di Indonesia tahun 1994, bersama Otto.

Titik penting karier Marina terjadi pada tahun 2011, saat Bersama Otto dan rekan mereka Han Arming Hanafia mendirikan PT DCI Indonesia, perusahaan pusat data yang kini menjadi pionir di kawasan Asia Tenggara.

Melansir laman resmi DCII, perusahaan ini adalah pusat data Tier-IV pertama di Asia Tenggara dengan tiga lokasi utama, yakni di Cibitung, Karawang, dan Jakarta.

Tahun 6 Januari 2021 lalu, DCII melantai di bursa saham dengan harga penawaran awal Rp 420 per sahamnya.

Kini nilai saham DCII sudah jauh lebih tinggi, yakni di angka Rp 167.950 (per Jumat, 28/3/2025).

Nilai kapitalisasi pasarnya juga meroket, mencapai sekitar Rp 400 triliun.

Melansir laman idx.co.id, di profil DCII, Marina memegang saham perusahaan ini sebesar 22,51 persen, tertinggi kedua setelah Otto.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews

×
Berita Terbaru Update