Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Jokowi Alami Alergi Kulit, Kenali Penyebab dan Jenis-jenisnya

Jumat, 06 Juni 2025 | Juni 06, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-06-07T13:40:39Z

, Jakarta - Mantan Presiden Jokowi mengalami gangguan alergi kulit . Ajudan Jokowi, Komisaris Syarif Muhammad Fitriansyah, mengatakan kondisi kesehatan atasannya tersebut kini sudah membaik setelah sempat mengalami gangguan alergi kulit. "Beliau sudah mulai menerima warga untuk bersilaturahmi di kediaman," ujar Syarif kepada Tempo melalui pesan WhatsApp pada Rabu, 4 Juni 2025.

Apa Itu Alergi Kulit?

Alergi kulit merupakan respons dari sistem imun terhadap zat tertentu yang dianggap berbahaya, meskipun sebenarnya tidak membahayakan bagi kebanyakan orang. Akibatnya, kulit bisa mengalami berbagai keluhan seperti ruam, rasa gatal, kulit kering, hingga timbul bentol atau biduran. Bagi sebagian orang, gejalanya mungkin ringan, namun dalam beberapa kasus dapat cukup mengganggu aktivitas sehari-hari.

Penyebab alergi kulit sangat beragam. Zat pemicu dapat berupa bahan kimia, logam tertentu, serbuk sari, debu, bulu hewan, jenis makanan tertentu, hingga gigitan serangga. Umumnya, tubuh tidak menunjukkan reaksi saat pertama kali bersentuhan dengan alergen.

Namun, saat terjadi paparan berikutnya, sistem kekebalan tubuh yang telah mengenali zat tersebut dapat merespons secara berlebihan, menganggapnya sebagai ancaman. Gejala alergi bisa muncul dengan cepat dalam hitungan menit, atau tertunda beberapa hari setelah kontak dengan pemicu.

Jenis-jenis Alergi Kulit

Dilansir dari WebMD , berikut jenis-jenis alergi kulit:

1. Dermatitis Kontak

Jika Anda pernah mengalami ruam setelah memakai perhiasan baru atau mencoba sabun berbeda, kemungkinan besar itu adalah dermatitis kontak. Kondisi ini terjadi saat kulit bersentuhan dengan alergen seperti nikel atau bahan kimia dalam produk seperti sabun, losion, atau tabir surya. Zat-zat di udara, seperti serbuk sari, juga bisa memicu reaksi serupa jika menyentuh kulit. Dokter biasanya menyebutnya sebagai dermatitis kontak udara.

Ada juga kondisi ruam muncul hanya setelah kulit terkena sinar matahari. Ini dikenal sebagai dermatitis kontak fotoalergi, yang disebabkan oleh reaksi antara sinar UV dan bahan kimia tertentu dalam produk seperti tabir surya, losion cukur, atau parfum. Beberapa obat, termasuk antibiotik, juga bisa menimbulkan ruam ini.

2. Biduran (Urtikaria)

Biduran ditandai dengan benjolan atau bentol merah yang terasa gatal dan bisa muncul di berbagai bagian tubuh seperti wajah, dada, punggung, lengan, atau kaki. Selain dermatitis kontak, reaksi alergi terhadap gigitan serangga, makanan, atau obat-obatan juga bisa menjadi pemicu. Bahkan infeksi virus, stres, atau olahraga dapat menyebabkan biduran. Reaksi ini biasanya muncul tiba-tiba dan bisa hilang dalam hitungan jam hingga beberapa hari. Ukurannya bisa bervariasi dari sangat kecil hingga beberapa sentimeter.

3. Eksim (Dermatitis Atopik)

Eksim adalah kondisi alergi kronis yang umumnya mulai berkembang sejak masa kanak-kanak dan sering disebut sebagai dermatitis atopik. Sekitar 30 persen penduduk AS mengalaminya. Meski penyebab pastinya belum diketahui, ada sejumlah faktor yang bisa memperparah gejalanya, seperti bulu hewan, debu, produk pembersih, alergi makanan, atau asma. Gejalanya dapat bervariasi antar-individu. Pada bayi dan anak-anak, eksim sering muncul di wajah, lutut, atau bagian luar siku.

4. Pembengkakan (Angioedema)

Kondisi ini terjadi ketika bagian kulit mengalami pembesaran, biasanya pada jaringan lunak seperti kelopak mata atau bibir. Pembengkakan bisa terjadi bersamaan dengan biduran, meskipun tidak selalu.

Penyebabnya tidak selalu jelas, namun reaksi alergi terhadap makanan, bulu hewan, serbuk sari, atau gigitan serangga dapat menjadi faktor. Beberapa obat, seperti antibiotik, aspirin, ibuprofen, atau obat tekanan darah, juga bisa menyebabkan pembengkakan. Selain itu, gangguan autoimun seperti lupus atau kelainan genetik langka bernama angioedema herediter (HAE) juga bisa menjadi penyebabnya.

Septia Ryanthie dan Angelina Tiara Puspitalova berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
×
Berita Terbaru Update