
Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, masih tahu diri dan enggan disandingkan dengan Valentino Rossi menjelang MotoGP Italia 2025.

Persaingan kelas utama berlanjut akhir pekan ini dalam seri MotoGP Italia 2025 yang digelar di Sirkuit Mugello di mana ini menjadi kans bagi Quartararo.
Rider berjuluk El Diablo tersebut tampil cukup menjanjikan meski di balapan terakhirnya yaitu di GP Aragon tak sesuai harapan.
Melaju di atas motor Yamaha YZR-M1 yang sedang dalam kondisi kurang mumpuni, Quartararo mampu menorehkan pole position dalam tiga seri beruntun.
Akan tetapi, tiga pole tersebut gagal dikonversi dengan maksimal oleh Quartararo dengan kemenangan atau podium secara menyeluruh.
Pembalap asal Prancis tersebut hanya mampu memanfaatkan posisinya sebagai pole sitter untuk mendapatkan podium pada seri GP Spanyol saja.
Mengaspal pada MotoGP Italia 2025 dengan membawa motor Yamaha menghadirkan tantangan tersendiri bagi seorang Quartararo.
Juara dunia MotoGP musim 2021 tersebut acap kali selalu disamakan dan disebut sebagai pengganti sosok ikonik Valentino Rossi.
Dalam riwayatnya, Quartararo dipilih tim pabrikan Yamaha pada musim 2021 lalu usai tampil gemilang selama dua tahun bersama Petronas Yamaha SRT.
Dia ditunjuk karena Rossi sendiri dinilai sudah kesulitan bersaing sebagai pembalap pabrikan dengan bertukar tempat.
Disamakan dengan peraih sembilan gelar juara dunia tersebut menghadirkan tekanan mental untuk seorang Quartararo.
Pembalap berusia 26 tahun itu cukup tahu diri dengan performanya sekarang ini bahwa terlampau berlebihan jika dirinya disandingkan dengan Rossi.
"Bagi saya, orang-orang tidak tahu tekanan mental yang saya alami," kata Quartararo, dilansir dari Motosan.
"Karena saya tidak pernah ingin mengatakan bahwa saya menggantikan Rossi, karena dia pada akhirnya adalah ikon MotoGP dan juga bagi para penggemar Italia," imbuhnya.
Quartararo lantas kembali terkenang ketika menjalani musim pertamanya di kelas tertinggi pada 2019 di mana balapan perdananya berjalan tidak baik.
"Saya sedikit takut, untuk mengatakannya, saya harus menghormati tempat ini, dan saya tampil buruk pada balapan pertama di Qatar," ucap Quartararo.
"Itu adalah tahun pertama saya (di kelas MotoGP), tapi saya finis di peringkat kelima."
"Kami memiliki kecepatan untuk menang, tetapi saya sangat gugup sehingga saya bahkan tidak memikirkan ban sama sekali."
"Tapi setelah balapan kedua, kami meraihnya."
"Sebenarnya, itu agak sulit, tapi saya melihat lainnya juga melihat bahwa saya melaju dengan cepat, jadi tujuan saya adalah posisi ini," imbuhnya.