-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Komunitas Lari di Bandung Bagi-Bagi Miras Saat Event Pocari Run, Wali Kota Farhan: Pusing Ah!

Selasa, 22 Juli 2025 | Juli 22, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-24T03:55:43Z

, BANDUNG - Aksi bagi-bagi bir atau minuman keras (miras) saat event lari Pocari Sweat Run Indonesia bersama komunitas Free Runners Bandung, akhir pekan kemarin, menuai kecaman dari masyarakat.

Konten ini ramai setelah salah satu pemengaruh Aishamaharani yang fokus pada isu halal membagikan aksi bagi-bagi bir tersebut di laman akunya di Instagram.

Dalam foto yang diunggahnya, terdapat sejumlah orang yang membagi-bagikan bir. Bahkan, terdapat tulisan yaitu ‘ Hurry Up ; dengan gambar bir The Beers Getting Warm ! Beberapa video memperlihatkan pelari tengah meminum bir.

Aksi tersebut dinilai melanggar dengan peraturan daerah sebab dibagi-bagikan bukan pada tempatnya. Apalagi, Kota Bandung tengah gencar merazia peredaran minuman beralkohol di sejumlah tempat.

Wali Kota Bandung M Farhan mengaku komunitas yang membagi-bagikan bir tersebut telah mendapatkan sanksi sosial. Pemerintah sendiri tidak dapat menegur langsung terhadap mereka.

"Komunitas tersebut memang tidak bisa kemudian ditegur langsung oleh pemerintah, tetapi kalau saya perhatikan di sosial media tampaknya mereka sudah terkena ada terkena sanksi sosial, jadi kalau urusan komunitas selesaikan secara komunitas,” kata Farhan saat ditemui di Balai Kota Bandung, Selasa (22/7/2025).

Menurut Farhan, tidak ada dampak lingkungan dari aksi berbagi bir dalam event lari nasional tersebut.

“Kalau kami lihat dampaknya enggak ada, terjaga dengan baik dan itu kan baru viralnya dua hari setelah acara," ucapnya.

Meski ikut lari, ia mengaku tidak mengetahui hal tersebut. Sebab Farhan tengah fokus mengurusi dampak kemacetan yang ditimbulkan dari kegiatan lari tersebut.

"Ya saya lihat tidak ada dampak apa-apa sih dan kami juga enggak tahu bahwa itu bir, dah lieur (pusing). Saya lebih ngurusin macet. Cuma ada satu titik. Namun, nanti kami lihat lah kan," ungkapnya

Ia mengaku segera berkoordinasi dengan komunitas tersebut. Pekan depan, Farhan bakal mengevaluasi hal tersebut.

Di sisi lain, pihaknya tidak menduga bahwa pukul 04.30 WIB di Jalan Ahmad Yani sudah dipenuhi masyarakat.

"Enggak pernah nyangka aja, enggak pernah nyangka aja Ahmad Yani di Cicadas pukul 04.30 penuh nah itu yang mesti kami evaluasi," tuturnya. (mcr27/jpnn)

×
Berita Terbaru Update