-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kronologi Hindia Ditolak Manggung di Tasikmalaya, Diprotes Ormas sampai Dituding Pemuja Setan

Selasa, 15 Juli 2025 | Juli 15, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-17T05:15:45Z

Kabar terbaru datang dari Hindia. Hindia ditolak manggung di Tasikmalaya. Bagaimana kronologi kejadian itu?

Band Hindia ditolak manggung di Tasikmalaya dalam acara konser Ruang Bermusik 2025. Melansir dari Kompas, acara itu seharusnya berlangsung pada 19 sampai 20 Juli 2025 mendatang di Lanud Wiriadinata, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Kronologi bermula ketika ormas Islam menyoroti kehadiran band tersebut di konser. Ketua Al Mumtaz Kota Tasikmalaya, Ustaz Hilmi Afwan adalah salah satu tokoh yang menyuarakan penolakan tersebut.

Menurutnya, Hindia terindikasi band satanic sehingga tak sesuai dengan nilai syariat Islam. Ia menyoroti adanya simbol-simbol satanic yang dibawakan band tersebut sehingga Hindia ditolak manggung di Tasikmalaya.

Ustaz Hilmi menyebutkan bahwa ada simbol dajjal dan baphomet yang ia permasalahkan.

"Yang dipermasalahkan band ini ada indikasi band satanic, band yang memang nyerempet pada norma-norma melanggar syariat, dengan pemahaman, simbol-simbol dajal, baphomet itu saja yang jadi permasalahan," katanya pada Minggu (13/7/2025).

Akibat kejadian itu, Kota Tasikmalaya sempat disebut sebagai kota antimusik. Sekda atau Sekretaris Daerah Tasikmalaya, Asep Goparullah pun angkat bicara.

Ia menyebut bahwa Hindia pernah manggung di sana pada tahun 2023 lalu. Mengenai penolakan Hindia, ia mengaku akan berkoordinasi dari pihak yang sudah terlebih dahulu memberikan izin.

"Kalau kita, tidak antimusik, tidak seperti itu juga. Kan banyak musik-musik di sini digelar, termasuk juga kalau tidak salah dia (Hindia) pernah manggung di sini (Transmart) tahun 2023," kata Asep Goparullah pada Senin (14/7/2025).

"Kita perlu dewasa termasuk di pemerintahan daerah. Karena hal-hal yang perlu dilakukan yang terpenting usulan-usulan pada saat forum menjadikan bahan, nanti pertimbangan itu kami menunggu dari pihak yang memberikan izin," lanjutnya lagi, seperti dikutip dari Tribun Jabar.

Asep juga menyarankan agar semua pihak menjaga kerukunan di kota tersebut. Menurutnya, rekomendasi perizinan ada di Polda Jabar sehingga belum ada keputusan meskipun rapat sudah digelar sebanyak empat kali berturut-turut.

"Hasil rapat selama 4 kali ini akan kami sampaikan ke Polda. Karena memang Polres Tasikmalaya Kota itu tidak mengeluarkan izin, yang mengeluarkan izin itu di level Polda Jabar, kita hanya mengeluarkan rekomendasi," jelas AKBP Faruk, dilansir dari Tribun Priangan.

Menanggapi penolakan tersebut, Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Diky Chandra mengatakan bahwa ia yakin EO tidak bermaksud buruk dengan kehadiran Hindia di Tasikmalaya. Namun di sisi lain, ia tahu harus melindungi image kota tersebut.

"Tapi saya yakin juga teman-teman dari EO itu tidak ada maksud buruk sama sekali, mungkin berpikirnya toh sebelumnya sudah pernah, kaya kejadian di Aceh juga yang kemungkinan menjadi pemicu utamanya," kata Diky.

"Ini jadi pelik, di satu sisi kita harus melindungi image kota Tasik, di sisi lain juga harus mengikuti kesepakatan atau aturan yang sudah dibuat," lanjutnya.

Diky mengatakan bahwa ia berharap adanya keputusan dari hasil rapat antara perwakilan ormas dan forkopimda Kota Tasikmalaya.

"Saya berharap ada keputusan yang menjadikan win win solution yang nantinya diambil hari Selasa. Mudah-mudahan itu yang terbaik, dan dijadikan pelajaran setiap kejadian," katanya lagi.

"Saya juga tidak suudzon teman-teman dari ormas tidak anti terhadap konser, tapi mungkin lebih peduli kepada generasi bangsa supaya tidak rusak dari sisi apapun juga," tutupnya. Itulah tadi kronologi Hindia ditolak manggung di Tasikmalaya. (*)

×
Berita Terbaru Update