
— Persela Lamongan menatap Championship 2025/2026 dengan ambisi besar di bawah kendali pelatih kawakan Aji Santoso. Targetnya jelas: membawa Laskar Joko Tingkir promosi ke Super League musim depan.
Langkah serius langsung terlihat dari pergerakan Persela Lamongan di bursa transfer dengan merekrut pemain berpengalaman.
Salah satu rekrutan paling mencuri perhatian adalah bek tangguh naturalisasi, Otavio Dutra, yang pernah menjadi kapten Persebaya Surabaya.
Otavio Dutra didatangkan dengan nilai pasaran Rp 173,82 juta dan langsung digadang menjadi pilar penting di lini belakang.
Usianya memang 41 tahun, namun pengalaman dan kepemimpinannya dianggap vital untuk membimbing skuad muda Persela Lamongan.
Pemain kelahiran Brasil ini pernah memperkuat klub-klub papan atas Liga Indonesia seperti Persipura Jayapura, Persija Jakarta, hingga Persebaya Surabaya.
Kontribusi terbaiknya tercatat saat membela Persebaya Surabaya, dengan torehan 7 gol dan 5 asis, serta dipercaya sebagai kapten tim.
Musim lalu, Dutra masih tampil reguler bersama Persibo Bojonegoro dan mencatatkan 20 pertandingan. Meski bermain di usia kepala empat, dia tetap mampu mencetak 2 gol dan menyumbang 3 asis.
Kehadiran Dutra menjadi sinyal kuat Aji Santoso ingin mengandalkan pemain sarat pengalaman dalam misinya mengangkat Persela Lamongan ke kasta tertinggi.
Aji yakin Dutra masih punya cukup tenaga dan visi untuk menjadi pemimpin di lapangan.
Selain Dutra, Persela Lamongan juga merekrut penyerang naturalisasi senior, Beto Goncalves yang kini berusia 44 tahun.
Nama Beto tentu bukan sosok asing di sepak bola Indonesia dengan segudang pengalaman bersama klub-klub besar.
Beto pernah membela Persipura Jayapura, Arema FC, Sriwijaya FC, Persija Jakarta, Persis Solo, hingga Madura United. Catatan terbaiknya ada di Madura United, dengan 47 gol dan 18 asis selama membela klub tersebut.
Musim lalu, Beto tampil bersama PSBS Biak dan mencatatkan 22 pertandingan meski hanya mencetak 1 gol. Meski kontribusi golnya menurun, kehadirannya tetap dinilai penting sebagai mentor pemain muda.
Nama lain yang juga memperkuat lini tengah Persela Lamongan adalah Esteban Vizcarra, eks gelandang Persib Bandung.
Dengan pengalaman internasional dan jam terbang tinggi, Vizcarra diharapkan menjadi motor serangan Laskar Joko Tingkir.
Kehadiran trio Dutra, Beto, dan Vizcarra melengkapi proyek besar Aji Santoso dalam membangun tim dengan kombinasi pemain senior dan talenta muda.
Tiga pemain naturalisasi ini menjadi simbol keseriusan Persela Lamongan dalam mengejar tiket promosi.
Persela Lamongan juga memperkuat lini kiper dengan mendatangkan Mario Londok yang berpengalaman di Super League. Ia akan bersaing dengan Rifky Tofani dan Rafli Mahreza di bawah mistar gawang.
Di lini belakang, selain Otavio Dutra, ada juga nama-nama seperti Daniel Goncalves, Hasim Kipuw, dan Rafiud Drajad. Kombinasi pemain asing dan lokal ini diharapkan mampu memperkokoh tembok pertahanan Persela.
Untuk sektor tengah, Persela Lamongan mengandalkan pemain berpengalaman seperti Hendro Siswanto, Adam Maulana, dan Jonathan Bustos.
Nama lain yang cukup menyita perhatian adalah Hambali Tholib, gelandang muda berbakat yang juga mantan pemain Timnas U-19.
Beberapa pemain muda seperti Ocvian Chanigio, Arya Gerryan, dan Wildan Hanif Mumtaz juga masuk dalam daftar pemain tengah Persela Lamongan.
Kehadiran mereka memberikan kedalaman skuad sekaligus menambah energi di lini tengah.
Di lini depan, Persela Lamongan kini diperkuat oleh Jhon Edy Mena yang merupakan pemain asing dengan naluri gol tinggi. Ia akan berduet dengan Beto Goncalves, serta penyerang muda Rabbani Tasnim dan Adam Malik.
Nama Rabbani Tasnim juga menarik perhatian setelah penampilannya yang mengesankan di tim nasional junior. Ia diharapkan mampu menyerap pengalaman dari duet senior Beto dan Vizcarra.
Komposisi skuad ini membuktikan Persela Lamongan tidak main-main dalam menyusun kekuatan menghadapi kompetisi Championship.
Dengan racikan strategi Aji Santoso, Laskar Joko Tingkir siap menjadi kekuatan yang menakutkan musim depan.
Aji Santoso sendiri bukan sosok baru di dunia kepelatihan Indonesia dan sudah terbukti sukses di berbagai tim.
Kepemimpinannya diharapkan mampu membawa Persela Lamongan bangkit dan kembali ke habitatnya di Super League.
Pengalaman Aji melatih klub-klub besar serta kiprahnya bersama Timnas Indonesia menjadi modal penting dalam proyek promosi ini.
Ia dikenal sebagai pelatih yang mampu mengelola tim dengan keterbatasan namun tetap tampil kompetitif.
Persela Lamongan juga melengkapi kuota pemain asing dengan mendatangkan tiga nama anyar: Daniel Goncalves, Jhon Eddy Mena, dan Jonathan Bustos.
Ketiganya diproyeksikan menjadi tulang punggung permainan dengan kemampuan teknik di atas rata-rata.
Di atas kertas, skuad Persela Lamongan musim ini terbilang komplet, baik dari segi pengalaman, teknik, hingga kedalaman posisi.
Dengan kombinasi strategi matang dan semangat juang, Aji Santoso optimis bisa membawa Persela Lamongan promosi ke Super League.
Musim 2025/2026 menjadi momen kebangkitan bagi Persela Lamongan yang sempat tercecer dari kompetisi elite.
Kini, dengan dukungan penuh manajemen dan materi pemain mumpuni, mimpi kembali ke kasta tertinggi mulai menjadi kenyataan.