-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Produksi Tanaman Semusim di Aceh Tengah 2024 Didominasi Bawang Merah

Rabu, 23 Juli 2025 | Juli 23, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-24T05:05:41Z

- Kabupaten Aceh Tengah mencatatkan capaian produksi pada komoditas sayuran dan buah-buahan semusim sepanjang tahun 2024.

Berdasarkan dari Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh Tengah, bawang merah menjadi komoditas unggulan dengan total produksi mencapai 11.200 kuintal.

Artinya, bawang merah jadi tanaman semusim dengan volume tertinggi di wilayah tersebut.

Selain bawang merah, bawang daun juga menunjukkan hasil yang cukup besar dengan produksi mencapai 1.622,5 kuintal.

Kedua komoditas ini memberikan kontribusi utama dalam sektor pertanian hortikultura di Aceh Tengah.

Namun demikian, sejumlah tanaman lain seperti bawang putih dan bayam masih menunjukkan angka produksi yang sangat rendah atau belum tersedia.

Mungkin hal ini disebabkan oleh keterbatasan lahan tanam, cuaca yang kurang mendukung, atau belum optimalnya budidaya tanaman tersebut.

Aceh Tengah sendiri dikenal memiliki potensi lahan subur dan iklim yang mendukung untuk pengembangan hortikultura, khususnya di dataran tinggi.

Komoditas seperti buncis, cabai, wortel, dan tomat juga menjadi potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut.

Pemerintah daerah melalui dinas pertanian diharapkan dapat mendorong program intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian, termasuk pembinaan petani serta penyediaan sarana dan prasarana yang memadai.

Dengan demikian, produksi tanaman sayuran dan buah-buahan semusim bisa lebih merata dan meningkat dari tahun ke tahun.

Selain itu, penting juga untuk memperhatikan aspek pemasaran dan distribusi hasil panen agar nilai tambah ekonomi dari sektor pertanian benar-benar dirasakan oleh petani lokal.

Potensi dan Tantangan Penanaman Bawang Merah di Aceh Tengah

Penanaman bawang merah memberikan sejumlah dampak positif yang signifikan bagi petani di Aceh Tengah, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun pengembangan pertanian daerah.

Berikut beberapa dampaknya:

1. Peningkatan Pendapatan Petani

Bawang merah merupakan komoditas bernilai ekonomi tinggi.

Permintaan pasar yang stabil, terutama menjelang hari besar keagamaan dan masa panen raya di daerah lain, membuat harga bawang merah cenderung menguntungkan.

Bagi petani di Aceh Tengah, ini berarti peluang memperoleh pendapatan lebih besar dibandingkan dengan komoditas lain.

2. Pengembangan Agribisnis Lokal

Meningkatnya produksi bawang merah dapat mendorong tumbuhnya unit usaha lokal, seperti pengolahan bawang goreng, pengemasan hasil panen, hingga distribusi ke luar daerah.

Hal ini memperkuat rantai ekonomi berbasis pertanian di Aceh Tengah.

Namun demikian, penanaman bawang merah juga memiliki tantangan seperti ketergantungan pada pupuk dan pestisida, risiko serangan hama penyakit, serta fluktuasi harga pasar.

Oleh karena itu, petani membutuhkan dukungan dari pemerintah dalam hal akses modal, asuransi pertanian, dan pemasaran hasil panen. (*)

(/Malikul Saleh)

×
Berita Terbaru Update