Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Renungan Harian Katolik Sabtu 5 Jui 2025,Perbarui Diri untuk Menerima Ajaran Baru Yesus Dalam Hidup

Sabtu, 05 Juli 2025 | Juli 05, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-07T00:20:09Z

Renungan Harian Katolik

Sabtu, 5 Juli 2025

Oleh: Pater Fransiskus Funan Banusu

MEMBARUI DIRI UNTUK BISA MENERIMA DAN MENGAMALKAN AJARAN BARU YESUS DALAM HIDUP

(Kej 27:1-5; Mzm 135:1-2.3-4.5-6; Mat 9:14-17).

"Anggur baru disimpan orang dalam kantong yang baru, dan dengan demikian, terpeliharalah kedua-duanya." (Mat 9:17b). Manusia memiliki kebiasaan untuk hidup bebas, bahkan bebas tanpa kontrol. Ada sebagian orang seakan alergi dengan aturan, tuntutan tertentu dan ikatan-ikatan agama atau budaya yang membelenggu hidupnya.

Ia keberatan bahkan tak peduli dengan perintah-perintatah baik, yang mesti dijalankan entah secara individu atau dalam komunitas kebersamaan.

Di sini ia berontak namun karena tak berdaya untuk melawan, ia terpaksa menjalankannya, atau bersikap apatis. Aturan agama, perintah-perintah Tuhan bagi manusia tampak sulit dan tidak terlalu mudah  untuk menaatinya.

Hukum-hukum Tuhan sering dipandang sebagai beban, lalu orang cenderung melanggar atau meninggalkannya begitu saja, lalu hidup bebas menurut yang ia mau. Hidup sesungguhnya tak terlepas dari berkat dan perlindungan Tuhan.

Turutilah perintah-perintah Tuhan agar hidup kita terberkati dan memeroleh sukacita. Dalam menjalankan perintah-perintah Tuhan atau hukum-hukum Allah, manusia sering tergoda pamer. Ia suka menampilkan kebaikannya supaya dilihat orang lain dan memeroleh pujian. Ketika makin sukses, godaan kepongahan hadir untuk tidak peduli dengan sesamanya, mengandalkan kekuatan sendiri lalu lupa Tuhan yang beri segalanya bagi dirinya.

Penampilan lahiriah hanya untuk pamer apa yang kita buat, tidak mendukung kualitas yang mau kita gapai. Yesus mengingatkan kita untuk menyadari sungguh bahaya pamer yang menjerumuskan kita ke dalam banyak hal yang tak berguna.

Para Farisi utamakan tampilan lahiriah semata supaya ditonton, dipuji dan ini bertentangan dengan ajaran Yesus. Puasa lahiriah mesti ditingkatkan dengan upaya berbagi kasih secara nyata dengan sesama yang sangat membutuhkannya.

Mutu hidup juga mutu iman diukur dari tindakan konkrit amal kasih yang kita praktekan dalam keseharian hidup. Kita mohon agar Tuhan membarui diri kita, sehingga kita sanggup menerima dan mengamalkan ajaran baru-Nya dalam hidup.

Ajaran baru Yesus, tidak cukup hanya dengan kata-kata indah tentang kasih dan bela rasa, tetapi mesti dibuktikan dalam tindakan yang nyata.

Jika kita menjadi pribadi-pribadi yang rendah hati maka kita pasti menjalankan apa yang Tuhan minta untuk kita buat. Kita berjuang untuk menggembirakan sesama yang berkekurangan agar Tuhan memberi kita berkat dan sukacita. Orang beriman yang hidup benar selalu menjadi saluran berkat Tuhan bagi sesamanya.

Seperti keluarga Abraham. Berkat Allah yang Abraham terima kini berlanjut ke anaknya Ishak dan Ribka istrinya serta kedua anak: Esau dan Yakub.

Ishak memberkati anaknya Yakub, "Allah akan memberikan kepadamu embun dari langit dan tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur berlimpah-limpah." (Kej 27:28). Sebagai umat beriman kita pun selalu menerima berkat Tuhan dari sesama yang kita tolong atau yang menolong kita.

pemazmur berseru dalam madahnya, "Pujilah Tuhan, sebab Tuhan itu baik, bermazmurlah bagi nama-Nya, sebab nama-Nya itu indah! Sebab Tuhan telah memilih Yakub bagi-Nya, Ia memilih Israel menjadi milik kesayangan-Nya." (Mzm 135:3-4).

Berbekal iman akan Tuhan dan dengan semangat kerendahan hati, biarkan Tuhan merubah hidup kita sesuai kehendak kudus-Nya agar kita menjadi umat-Nya yang terberkati.

Selamat beraktivitas hari ini. Tuhan berkatimu semua. (RP. FF. Arso Kota, Sabtu/Pekan Biasa XIII/C, 050725)

×
Berita Terbaru Update