
FESTIVAL Budaya Lembah Baliem (FBLB) resmi dibuka pada Kamis, 7 Agustus 2025. Upacara pembukaan festival yang dipusatkan di Kampung Usilimo, Distrik Wosilimo, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan , dihadiri oleh ribuan penonton.
Pembukaan FBLB ke-33 diwarnai dengan atraksi budaya serta nyanyian lagu Pikalu dan diiringi oleh pikon, alat musik tradisional Suku Dani , Kabupaten Jayawijaya. Atraksi budaya tersebut juga memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia atau MURI dengan penampilan pemain musik Pikon 1.500 orang.
Alat musik ini terbuat dari sejenis bambu yang beruas-ruas dan berongga, yang disebut hite. Bambu ini dipilih karena memiliki kualitas suara yang baik ketika ditiup. Pikon dimainkan dengan cara ditiup pada salah satu ujungnya. Dengan mengatur kekuatan tiupan dan posisi bibir, pemain dapat menghasilkan berbagai macam nada.
Apresiasi dari Kemenpar
Staf Ahli Menteri Pariwisata (Menpar) Bidang Manajemen Krisis Fajar Hutomo Kemenpar mengapresiasi kerja keras dari Pemkab Jayawijaya, sehingga FBLB bisa diselenggarakan selama 33 tahun sejak 1992.
“Kami sangat kagum festival budaya rakyat yang dapat diselenggarakan secara berturut-turut selama 33 tahun tanpa henti. Kami (Kemenpar) sangat mengapresiasi Pemkab Jayawijaya, karena sangat konsisten menyelenggarakan kegiatan ini secara berkelanjutan,” katanya di Wamena, Kamis.
Menurut dia, hal itu menunjukkan adanya semangat mengembangkan sektor pariwisata di Kabupaten Jayawijaya melalui penyelenggaraan kegiatan FBLB.
“Kabupaten Jayawijaya sepatutnya bersyukur atas anugerah Tuhan dengan keindahan alam dan kekuatan budaya masyarakatnya,” ujarnya.
Target Kunjungan Wisata Mancanegara
Dia menjelaskan, untuk mengangkat suatu tradisi masyarakat sebagai daya tarik wisata melalui penyelenggaraan kegiatan adalah sebuah cara yang sangat tepat, yang memungkinkan dihasilkannya dampak secara berlapis atau multiplier effeck.
“Pada kesempatan yang baik ini kami juga ingin menyampaikan di tahun 2025 ini Kemenpar menargetkan kunjungan wisatawan ke Indonesia sebanyak 14,6 hingga 16 juta wisatawan mancanegara serta 1,8 miliar pergerakan wisatawan nusantara serta manfaat bagi 25,8 juta tenaga kerja di sektor pariwisata,” katanya lagi.
Dia menambahkan, hal itu selaras dengan hakikat tujuan penyelenggaraan kegiatan pariwisata untuk menarik minat kunjungan wisatawan.
“Kami berharap melalui penyelenggaraan kegiatan pariwisata daerah semacam ini bisa turut berkontribusi yang signifikan bagi pencapaian target pemerintah ini. Kita harus sadari bersama bahwa tercapainya target ini pun akan berdampak langsung pada peningkatan perekonomian daerah di mana kegiatan tersebut diselenggarakan,” ujarnya.
Baca Juga: Orang Hubula: Pelajaran dari Lembah Palim Baca Juga: Kenapa Warga Papua Ragu Pasang Merah Putih Baca Juga: Sayangilah Tanah Kami, kata Masyarakat Adat kepada Pelapor Khusus PBB