-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pemerintah Berlakukan Sistem Kuota untuk Kunjungan Pulau Padar, Lindungi Ekosistem

Jumat, 08 Agustus 2025 | Agustus 08, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-09T03:25:13Z

- Belakangan Pulau Padar semakin jadi primadona pariwisata di Indonesia. Kunjungan ke pulau yang menjadi bagian dari Taman Nasional Komodo itu, sangat ramai oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Pemerintah berencana memberlakukan sistem kuota untuk kunjungan wisata di Pulau Padar.

Rencana tersebut disampaikan langsung Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni. Dia mengatakan sebagai wilayah konservasi, Pulau Padar tetap boleh menjadi lokasi wisata berbasis ekologi atau eco-tourism. "Termasuk dengan regulasi kuota yang sedang kita kaji sekarang," kata Raja usai menggelar rapat Koridor Gajah Sumatera bersama WWF Indonesia di Jakarta (7/8).

"Pulau Padar kemarin kemarin itu (kunjungan wisatawannya) kayak pasar," jelasnya. Maka sekarang yang dilakukan Kemenhut adalah melakukan pembatasan dengan sistem kuota.

Pembatasan wisatawan ini bukan berarti melarang mereka berkunjung ke Pulau Padar. Tetapi lebih kepada menjaga kondisi Pulau Padar sebagai salah satu kawasan konservasi. "Supaya ekosistemnya terjaga, habitatnya terjaga," tandasnya.

Selain itu Kemenhut juga akan meningkatkan aspek keamanan. Dengan cara membuat pagar. Khususnya di titik yang terjal untuk mencegah ada wisatawan yang terjatuh. Selain itu juga memperbaiki anak tangga supaya lebih aman.

"Kita juga bekerjasama dengan relawan untuk titik-titik yang berbahaya," jelasnya. Jangan sampai ada wisatawan yang sedang berfoto di titik berbahaya kemudian kecelakaan. Raja juga kembali mengingatkan kepada pengunjung Pulau Padar untuk menjaga kebersihan dan tidak meninggalkan sampah saat mendaki ke Pulau Padar.

Pada kesempatan itu Raja juga menjelaskan tentang upaya konservasi Gajah Sumatera. Upaya ini perlu dilakukan karena populasi gajah Sumatera di alam liar tinggal 1.100 ekor. Sehingga menjadikan gajah Sumatera masuk kategori diambang kepunahan. Upaya konservasi gajah Sumatera diantaranya dilakukan lewat pembangunan koridor gajah Peusangan Elephant Conservation Initiative (PECI) Aceh.

Raja mengatakan pemerintah berupaya menjaga populasi gajah Sumatera supaya tetap lestari. Bahkan jika perlu populasinya semakin bertambah. Sehingga anak-cucu generasi berikutnya masih bisa melihat hewan bertelinga lebar itu.

Dia mengatakan salah satu upaya menjaga populasi gajah adalah lewat pembuatan koridor khusus gajah. Saat ini ada 22 koridor gajah. "Diantara koridor gajah ini, sudah ada yang jadi lahan perkebunan warga," katanya.

PECI adalah koridor gajah Sumatera yang ada di Provinsi Aceh. Koridor ini diperbaiki supaya gajah Sumatera bisa hidup dengan baik. Termasuk mencegah adanya konflik antara gajah dengan manusia. Bahkan warga lokal diberdayakan dengan cara menjual hasil kebunnya untuk pakan gajah liar. Seperti pisang dan rumput tertentu.

Raja mengatakan di dalam program PECI itu terdapat dua koridor gajah. Koridor pertama diperkirakan ada sekitar 50 ekor gajah. Kemudian di koridor kedua ada 27 ekor gajah.

Dia juga menyampaikan masalah utama gajah Sumatera bisa bertahan hidup di alam liar adalah pakan. "Kalau manusia itu makan untuk hidup. Sementara gajah itu hidup untuk makan," katanya. Jadi kebutuhan pakan gajah sangat besar. Upaya pemberian makan juga harus diperhitungkan matang. Karena jika tidak, makanan untuk gajah Sumatera malah dimakan babi hutan.

Lewat program PECI itu juga diupayakan pendataan populasi gajah lebih akurat. Kemudian penyediaan kebutuhan asupan mineral yang besar. Selainnya itu juga pemenuhan air untuk mendinginkan suhu badan gajah. "Akan dibuat kubangan-kubangan," jelas Raja.

Dia berharap program PECI yang menggandeng lembaga World Wildlife Fund (WWF) Indonesia itu bisa membawa dampak positif terhadap kelestarian gajah Sumatera. Karena juga bagian dari arahan langsung Presiden Prabowo Subianto. Untuk diketahui pembangunan koridor gajah Sumatera di aceh menggunakan lahan hibah dari Prabowo seluas 90 ribu hektar.

×
Berita Terbaru Update