-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Siap-Siap! Yogyakarta Bakal Jadi Pusat Wisata Ramah Muslim Kelas Dunia

Minggu, 10 Agustus 2025 | Agustus 10, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-11T16:05:48Z
KABAR SLEMAN - Yogyakarta bersiap mencatat sejarah baru di sektor pariwisata. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menargetkan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi salah satu pusat wisata ramah Muslim berkelas dunia. Langkah ini dimulai dengan penilaian Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) 2025 yang resmi kick-off di Kota Gudeg.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Hariyanto, menjelaskan bahwa Yogyakarta menjadi satu dari 15 provinsi unggulan yang dinilai secara komprehensif.

Penilaian dimulai dengan kunjungan lapangan atau site visit ke sejumlah titik strategis, termasuk Restoran Sekar Kedhaton, pada Jumat, 8 Agustus 2025.

“Kami ingin melihat langsung pelayanan dan daya tarik wisata, untuk mengukur sejauh mana Yogyakarta siap memenuhi kriteria destinasi wisata ramah Muslim,” ujar Hariyanto.

Meski fokusnya pada wisata ramah Muslim, Hariyanto menegaskan bahwa konsep ini bersifat inklusif.

“Tujuan utama penilaian ini adalah meningkatkan pelayanan untuk semua wisatawan tanpa memandang latar belakang. Layanan ini mengutamakan kebersihan, kenyamanan, dan kemudahan yang bisa dinikmati siapa saja,” jelasnya.

IMTI 2025 menilai 15 provinsi unggulan: Aceh, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Bengkulu, DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Gorontalo, dan DIY. Penilaian ini menggunakan kerangka ACES (Access, Communication, Environment, Services) yang juga dipakai dalam standar global Global Muslim Travel Index (GMTI).

Program IMTI merupakan kolaborasi antara Kemenparekraf dan Bank Indonesia, bertujuan memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi wisata halal terkemuka di dunia.

Dengan modal keindahan alam, keragaman budaya, dan status sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia diyakini mampu menjadi pusat pariwisata halal global.

“Oleh karena itu, pada 2025 ini kita mendorong penuh IMTI agar Indonesia kembali berada di puncak destinasi wisata ramah Muslim dunia,” tegas Hariyanto.

Selain mengejar predikat, pemerintah ingin memastikan bahwa setiap wisatawan yang datang ke Yogyakarta, baik Muslim maupun non-Muslim, mendapat pengalaman terbaik. Mulai dari kemudahan akses tempat ibadah, pilihan kuliner halal, hingga standar kebersihan tinggi, semua dirancang untuk meningkatkan daya tarik wisata dan kepuasan pengunjung.

Dengan langkah strategis ini, Yogyakarta tak hanya memperkuat citranya sebagai destinasi budaya dan sejarah, tetapi juga mengukuhkan posisinya di peta pariwisata global sebagai kota ramah Muslim kelas dunia.***

×
Berita Terbaru Update