-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Bitcoin Mendekati USD 121 Ribu, CZ: Semua Harga Sebelum ATH Baru Adalah Diskon

Selasa, 15 Juli 2025 | Juli 15, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-18T08:46:04Z

– Harga Bitcoin kembali mendekati titik tertingginya sepanjang sejarah. Hingga Senin siang (14/7), harga BTC berada di kisaran USD 121 Ribu atau sekitar Rp 1,96 miliar (kurs USD 1 = Rp 16.200), hanya terpaut sedikit dari rekor tertinggi sebelumnya di USD 118.869. Lonjakan ini terjadi setelah mencatatkan kenaikan 9,7 persen dalam sepekan.

Menurut laporan BeinCrypto , Senin (14/7), pasar menunjukkan tanda-tanda "supply shock" atau guncangan pasokan, di mana permintaan jauh melampaui suplai Bitcoin baru yang dicetak oleh para penambang.

Dalam satu bulan terakhir, kelompok investor ritel (disebut Shrimp to Fish) telah menambahkan 19.300 BTC, sementara penambang hanya mengeluarkan 13.400 BTC. Artinya, Bitcoin yang masuk ke pasar lebih sedikit daripada yang ditarik oleh investor.

Kelompok pemegang jangka panjang (LTH) juga melakukan akumulasi dalam skala besar, menambah tekanan pada sisi pasokan. Ketika permintaan tetap tinggi dan pasokan makin menyempit, harga cenderung naik karena likuiditas di bursa menyusut drastis.

Di sisi lain, News.bitcoin.com melaporkan komentar dari pendiri Binance, Changpeng Zhao (CZ), yang menyebut bahwa meskipun harga mendekati rekor tertinggi, ini masih bagian dari fase akumulasi jangka panjang.

“Kalau kamu ‘ketinggalan’ beli saat harga turun, masih banyak koreksi lain ke depan. Bahkan sekarang pun kita masih berada di fase itu,” tulis CZ di akun X pada Kamis (11/7).

Ia menambahkan bahwa Bitcoin adalah aset dengan pasokan tetap, berbeda dengan mata uang fiat yang bisa dicetak tanpa batas. “Tak ada batas dalam sistem fiat, tapi jumlah Bitcoin hanya 21 juta selamanya,” ujarnya.

CZ juga mengingatkan bahwa setiap harga sebelum rekor baru (ATH) berikutnya secara teknis adalah harga diskon. Hal ini sejalan dengan pandangan investor jangka panjang yang lebih melihat momentum dan fundamental daripada fluktuasi jangka pendek.

Sementara itu, sejumlah analis terkemuka ikut memperkuat sentimen bullish. CIO Bitwise, Matt Hougan, memperkirakan harga BTC bisa mencapai USD 200.000 (Rp 3,24 miliar) sebelum akhir tahun 2025.

Proyeksi serupa juga dilontarkan oleh Standard Chartered dan tokoh-tokoh seperti Robert Kiyosaki serta Arthur Hayes, yang memprediksi harga BTC dalam jangka panjang bisa menembus USD 1 juta (Rp 16,2 miliar) per keping.

Namun, pasar tetap waspada terhadap potensi koreksi jangka pendek. Pekan ini, tarif baru sebesar 30 persen dari Presiden Donald Trump terhadap Uni Eropa diperkirakan bisa memicu gejolak pasar global. Jika Bitcoin ikut terpengaruh oleh sentimen negatif dari pembukaan bursa saham Amerika, harga BTC bisa saja terkoreksi ke USD 115.000 (sekitar Rp 1,86 miliar).

×
Berita Terbaru Update