
PIKIRAN RAKYAT - Setelah akhir Maret lalu dilakukan pembersihan, sampah kembali menumpuk di Pasar Gedebage, Kota Bandung. Tumpukan sampah yang diperkirakan mencapai sekitar 90 ton di pasar tersebut kini ditangani oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung.
Kepala DLH Kota Bandung Darto mengatakan, tumpukan sampah di Pasar Gedebage kembali terjadi karena memang selama ini belum diputuskan bagaimana cara penanganannya. Akhirnya, diputuskan hingga seterusnya DLH yang akan menangani sampah Pasar Gedebage.
"Jadi kami ini merespon keluhan warga, baik dari pedagang pasar maupun pengguna jasa layanan pasar. Mengingat ini sudah cukup lama tidak ditangani, sampahnya juga sudah menumpuk cukup lama dan cukup besar volumenya," kata Darto di Pasar Gedebage, Jumat (4/7/2025).
Menurut dia, penanganan sampah Pasar Gedebage dilakukan oleh DLH untuk memastikan pengelolaan yang baik. Padahal, berdasarkan Perda Kota Bandung Nomor 9 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Sampah, sampah pasar menjadi tanggung jawab dari pengelola pasar.
"Jadi kewajibannya adalah pengelola kawasan yang harus menangani sampah di sini. Namun, karena kita juga sama-sama melihat ini belum tertangani dengan baik, maka kami selaku pemerintah berkewajiban untuk memastikan bahwa sampah ditangani dengan baik," katanya.
Darto memperkirakan, pembersihan sampah yang menumpuk di Pasar Gedebage membutuhkan pengangkutan hingga 18 ritase per hari. Dengan rata-rata kapasitas truk sebanyak 5 ton maka sampah yang perlu dibersihkan mencapai sekitar 90 ton.
"Kami sudah punya site pengolahan sampah di sisi sudut belakang dari pasar ini. Nanti kami akan kumpulkan di tempat pengolahan, sekaligus kami uji coba buat sistem pengolahan sampah organik yang akan kami mulai," kata Darto.
Dia berharap, penyelesaian masalah sampah Pasar Gedebage bisa ditangani dengan memanfaatkan pengolahan sampah organik yang ada di pasar. Dengan demikian, pembersihan sampah pasar tidak mengganggu pengangkutan sampah dari daerah lain di Kota Bandung.
"Kalau kita sampah seperti ini (dibuang ke TPA Sarimukti), itu mengganggu ritase. Untuk itu, kami berusaha keras sekarang ini tidak dibuang ke Sarimukti, sehingga tidak mengambil kuota ritase. Jadi kami kumpulkan di site pengolahan yang sudah kita bangun sebelumnya," katanya.
Meski begitu, Darto belum tahu apakah masalah sampah pasar bisa sepenuhnya teratasi dengan pengolahan sampah organik yang ada di kawasan Pasar Gedebage atau tidak. "Nanti kita sama-sama cek, saya juga belum bisa pastikan," ucapnya.***