
Muhammad Ardiansyah bernasib lebih baik dari Ernando Ari saat membela timnas U-23 Indonesia di babak adu penalti ASEAN Cup U-23 2025.
Dalam dua edisi beruntun, timnas U-23 Indonesia selalu mengalami adu penalti di ajang ASEAN Cup U-23 2023 dan 2025.
Dua tahun lalu, Garuda Muda besutan Shin Tae-yong melakoni babak tos-tosan pada laga final melawan Vietnam, 26 Agustus 2023.
Pada laga tersebut, gawang Indonesia masih dijaga Ernando Ari yang saat itu baru berusia 21 tahun.
Kiper Persebaya itu sebenarnya tampil apik dalam laga final melawan Vietnam yang berkesudahan 0-0 hingga 120 menit.
Ernando berperan membawa pertandingan ke adu penalti setelah mementahkan tendangan 12 meter Vietnam pada waktu normal.
Namun pada babak adu penalti, Ernando justru menjadi pesakitan saat menjadi penendang keenam Indonesia.
Eksekusi Ernando dapat dimentahkan kiper lawan, sehingga trofi melayang ke kubu Vietnam.
Kini pada edisi ASEAN Cup U-23 2025, timnas U-23 Indonesia memiliki kiper baru dalam diri Muhammad Ardiansyah.
Seperti Ernando, Ardiansyah juga menghadapi adu penalti, kali ini di babak semifinal menghadapi Thailand.
Kiper PSM Makassar itu bernasib lebih baik dengan menjadi pahlawan Garuda Muda dengan satu save penentu pada penendang ketujuh.
Ia mementahkan eksekusi Yotsakorn Burapha yang terlalu lemah mengarah ke kanan bawah.
Andai adu penalti berlangsung hingga penendang ke-11, Ardiansyah bakal mengeksekusi penalti pula seperti Ernando.
Lesatan Ardiansyah sebagai kiper utama timnas U-23 Indonesia terbilang mengejutkan lantaran ia sebelumnya "bukan siapa-siapa".
Ia tak pernah masuk radar Shin Tae-yong dan hanya berstatus kiper ketiga PSM Makassar di Liga 1 2024/25.
Pelatih timnas U-23, Gerald Vanenburg, mengungkap pelatih kiper Sjoerd Woudenberg sebagai sosok yang menentukan siapa kiper nomor satu timnya.
"Saya pikir Sjoerd (Woudenberg) adalah pelatih kipernya dan jika dia memutuskan siapa, maka dia akan jadi kiper di tim kami dan saya percaya."
"Jadi saya percaya dia punya cukup informasi untuk memberi saya keputusan yang benar," ujar Vanenburg sebelum partai semifinal.
Woudenberg tampak melihat kemampuan distribusi bola dari Ardiansyah yang mengesankan.
"Peran yang sangat penting juga untuk memulai serangan," ujar Woudenberg sebelum turnamen.
"Jadi dalam sesi latihan yang kami buat, mereka juga banyak bermain dengan kaki."
"Jadi bukan hanya menangkap bola, kami juga mensimulasikan mereka sebagai pemain," jelasnya.
Melihat laga Indonesia vs Thailand semalam, tampak keistimewaan Ardiansyah bukan hanya pada aspek ball distribution , tetapi juga shot-stopping , bahkan penalty-stopping .