-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Estimasi Waktu Tsunami Tiba di 10 Wilayah Indonesia Berdasarkan Analisis BMKG

Rabu, 30 Juli 2025 | Juli 30, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-01T06:45:19Z

.CO.ID, Dinas Geofisika Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia menyatakan bahwa gempa yang melanda pesisir wilayah Kamchatka di Rusia timur jauh adalah bermagnitudo 8,5, lebih besar dari perkiraan yang dilaporkan sebelumnya. Akibat gempa yang terjadi Selasa pukul 23:24 waktu GMT atau Rabu pagi waktu setempat tersebut, peringatan tsunami dikeluarkan oleh otoritas setempat.

"Sebuah gempa yang sangat kuat telah terjadi, magnitudonya sekitar 8,5," kata direktur pelaksana Dinas Geofisika Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia cabang Kamchatka dalam video yang diunggah di media sosial.

"Berbeda dengan kejadian (gempa) 20 Juli yang lalu, gempa kali ini bisa digolongkan sebagai peristiwa yang unik," kata dia.

Dalam pemutakhiran informasinya, badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menetapkan gempa tersebut bermagnitudo 8,7 dengan titik pusat gempa 126 km tenggara Petropavlovsk-Kamchatsky di kedalaman 18 km. Pusat Peringatan Tsunami Nasional AS mengeluarkan peringatan tsunami untuk wilayah Alaska, Hawaii, Guam, dan Pesisir Barat AS menyusul gempa itu.

Badan Meteorologi Jepang turut memperkirakan gempa tersebut bermagnitudo 8 dan telah mengeluarkan peringatan tsunami dengan ketinggian hingga 3 meter di pesisir. Tsunami juga diperkirakan akan sampai di 10 wilayah di Indonesia pada Rabu sore.

Direktur Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono dalam konferensi pers yang disiarkan daring di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya mengambil inisiatif untuk memodelkan skenario secara khusus, meskipun Pacific Tsunami Warning Center (PTWC) tidak menyebut Indonesia dalam daftar wilayah terdampak.

Pemodelan menunjukkan adanya potensi tsunami dengan status waspada di 10 wilayah di Indonesia bagian timur. Adapun wilayah tersebut adalah Kepulauan Talaud dengan estimasi waktu tiba gelombang pukul 14.52.24 WITA, Kota Gorontalo (16.39.54 WITA), Halmahera Utara (16.04.24 WIT), Manokwari (16.08.54 WIT), Raja Ampat (16.18.54 WIT), Biak Numfor (16.21.54 WIT), Supiori (16.21.54 WIT), Sorong Bagian Utara (16.24.54 WIT), Jayapura (16.30.24 WIT), dan Sarmi (16.30.24 WIT).

"Status waspada artinya ketinggian gelombang diperkirakan kurang dari 50 centimeter. Bukan hanya 10 daerah itu daerah sekitarnya juga harus memperhatikan," kata dia, dalam konferensi pers yang difasilitasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu.

Hasil pemantauan BMKG menunjukkan saat ini gelombang tsunami pascagempa sedang berpropagasi di Samudera Pasifik dan terdeteksi di negara-negara Pasifik dengan ketinggian gelombang yang bervariasi.

Dia mengungkapkan bahwa di Kusiro, Jepang, terdeteksi setinggi 39 centimeter dan di Hanasaki Jepang 31 centimeter, sementara di Kamchatka, Rusia, 84 centimeter. "Ini penting untuk memantau arah dan ketinggian gelombang sebelum sampai ke kawasan Indonesia bagian timur," imbuhnya.

Untuk itu BMKG mengingatkan masyarakat di daerah pesisir yang masuk status waspada agar menjauhi pantai, terutama di kawasan berbentuk teluk atau selat sempit yang rawan amplifikasi gelombang. Daryono menyebutkan pemerintah belajar dari tsunami Tohoku 2011, meskipun statusnya waspada di bawah 50 centimeter maka potensi bahaya tetap harus diantisipasi.

Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, Ricky D Aror di Manado, pada Rabu mengingatkan warga yang tinggal di bagian utara Kabupaten Kepulauan Talaud menjauhi daerah pesisir guna mengantisipasi tsunami akibat gempa di Rusia.

"Dari hasil pemodelan oleh BMKG, kategori waspada atau ketinggian tsunami mencapai 0,5 meter atau 50 sentimeter," kata Ricky.

Ketinggian tsunami yang mencapai 50 sentimeter tersebut berpotensi terjadi di pesisir utara Kabupaten Kepulauan Talaud. "Perkiraan tsunami tiba di Kabupaten Kepulauan Talaud pada pukul 14.52 WITA," ujarnya.

Karena itu, Ricky mengimbau warga tidak berdiri atau beraktivitas di pesisir karena ketinggian air mencapai setengah meter, dan tidak perlu dilakukan evakuasi. Bagi nelayan yang sementara melaut, kata dia, juga tidak terlalu terdampak, tapi harus tetap waspada.

"Kalau dilihat arahnya, paling terdampak pesisir utara Kabupaten Kepulauan Talaud, termasuk di Pulau Miangas. Kalau di bagian selatan kurang terpengaruh," katanya.

Kepala Stasiun Geofisika kelas II Gorontalo BMKG Andri Wijaya Bidang mengimbau masyarakat Gorontalo untuk tetap tenang dan tidak panik terkait dampak gempa Rusia, terhadap wilayah Kota Gorontalo. "Imbauannya agar masyarakat tetap tenang, tidak panik karena gempa itu," ucap Andri saat dihubungi di Gorontalo, Rabu.

BMKG merilis dampak gempa tektonik magnitudo 8,7 di dekat pesisir timur Kamchatka, Rusia, berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Ketinggian tsunami akibat gempa di Rusia tersebut diprediksi tiba di daerah Gorontalo di bawah 0,5 meter berdasarkan permodelan tsunami.

"Wilayah permodelannya, wilayah Kota Gorontalo saja. Jadi tetap tenang, tapi tolong untuk daerah pesisir yang dekat dengan pantai untuk menjauh sementara, kalaupun ada kegiatan ya menjauh dulu," ujar Andri.

Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura menyebutkan tujuh daerah di Tanah Papua terkena dampak gempa Rusia. Kepala Bidang Observasi BMKG Wilayah V Jayapura Danang Pamuji di Jayapura, Rabu, mengatakan ketujuh daerah tersebut yakni Kabupaten Manokwari, Raja Ampat, Biak Numfor, Supiori, Sorong bagian Utara, Sarmi dan Kota Jayapura, oleh karena itu kepada masyarakat pesisir tersebut untuk tetap tenang dan menjauhi pantai.

"Dengan kekuatan 8,7 magnitudo tersebut maka dampaknya yakni berpotensi menyebabkan tsunami ketujuh daerah di Tanah Papua," katanya.

Menurut Danang, tsunami akibat dampak gempa dari Rusia tersebut diperkirakan tingginya di bawah satu meter atau setinggi lutut orang dewasa. "Jadi untuk waktu tiba tsunami pada Manokwari pukul 16:08 WIT, lalu Raja Ampat 16:18 WIT, Biak Numfor 16:21 WIT, Supiori pukul 16:21 WIT, Sorong bagian Utara 16:24 WIT kemudian Kota Jayapura 16:30 WIT dan Sarmi 16:30 WIT," ujarnya.

Danang menjelaskan pihaknya meminta agar masyarakat di pesisir untuk melakukan pemantauan dan tidak ada aktivitas di sepanjang pantai atau di laut melihat potensi yang akan terjadinya tsunami di wilayah-wilayah tersebut.

"Kami juga mengimbau kepada BPBD di provinsi, kabupaten dan kota agar melakukan mitigasi pencegahan karena tsunami ini telah terjadi di Rusia dan Jepang dengan kekuatan yang cukup dahsyat, di mana gempa bumi tersebut memiliki mekanisme naik atau thrust fault," katanya lagi.

Dia menambahkan hingga kini pihaknya belum menerima adanya laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.

×
Berita Terbaru Update