Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Sosok and Profil Liana Saputri,Anak Haji Isam Beli Saham KFC Rp 54,44 M,Pebalap Lulusan Amerika

Senin, 07 Juli 2025 | Juli 07, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-08T04:00:45Z

Nama Haji Isam bukanlah sosok asing di dunia bisnis, khususnya dalam sektor pertanian kelapa sawit.

Dikenal sebagai pengusaha tajir dengan jaringan bisnis yang luas, pria ini tak hanya membangun kerajaan bisnisnya sendiri, tapi juga menurunkan semangat wirausaha kepada anak-anaknya.

Salah satu yang kini mencuri perhatian adalah putri sulungnya, Liana Saputri.

Di usia muda, Liana telah mengukir jejak di dunia korporasi dengan kekayaan yang fantastis.

Ia tak hanya aktif di industri sawit, tetapi juga terlibat dalam aksi korporasi besar dengan mengakuisisi saham KFC Indonesia.

Dari Dunia Balap ke Dunia Bisnis

Liana Saputri diketahui pernah menekuni dunia balap sebelum akhirnya fokus pada dunia usaha.

Ia menempuh pendidikan di Santa Monica College Los Angeles dan lulus pada 2018 dengan jurusan Manajemen Bisnis dan Kepemimpinan, bekal yang kini ia gunakan untuk memimpin perusahaannya sendiri.

Liana adalah pemegang saham utama di PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN), perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit.

Perusahaan ini menjadi salah satu kendaraan bisnisnya yang membawa pundi-pundi kekayaan luar biasa.

Sementara sang adik, Jhony, juga aktif di dunia usaha dan tercatat menjabat sebagai Komisaris Utama PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) sejak tahun 2022, perusahaan yang juga berada di bawah payung bisnis keluarga.

Kekayaan Fantastis Anak Haji Isam

Keluarga ini memang dikenal memiliki kekayaan yang luar biasa.

Haji Isam sendiri dilaporkan memiliki total kekayaan mencapai Rp4,35 triliun. Namun kekayaan tersebut tak hanya berhenti di sang ayah.

Anak-anaknya, termasuk Liana dan Jhony, juga ikut menyumbang angka besar dalam total kekayaan keluarga.

Berdasarkan informasi dari kanal YouTube TribunBengkulu, total kekayaan Liana dan Jhony kini ditaksir mencapai Rp4,5 triliun.

Bahkan dalam kurun waktu tiga bulan saja, kekayaan mereka meningkat sekitar Rp1,04 triliun seiring menguatnya harga saham PT Pradiksi Gunatama (PGUN) sebesar 31,39 persen pada awal tahun 2023.

Melansir dari kanal YouTube CNBC Indonesia, masing-masing anak Haji Isam, yaitu Liana dan Jhony, kini memiliki kekayaan sebesar Rp2,17 triliun. Tak heran jika mereka disebut sebagai “bos sawit termuda” dengan harta fantastis di Indonesia.

Resmi Akuisisi Saham KFC

Tak berhenti di bisnis sawit, Liana Saputri memperluas portofolio investasinya dengan masuk ke sektor makanan cepat saji.

Ia tercatat membeli 15 persen saham PT Jagonya Ayam Indonesia (JAI), anak usaha PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pemegang lisensi waralaba KFC di Indonesia, dengan nilai transaksi sebesar Rp54,44 miliar.

Aksi korporasi ini dilakukan melalui PT Shankara Fortuna Nusantara (SFN), perusahaan yang dikendalikan langsung oleh Liana Saputri, di mana ia memegang 45 persen saham.

Dikutip dari Kompas.com, dua pemegang saham lainnya adalah Putra Rizky Bustaman (45 persen) dan Bani Adityasuny Ismiarso (10 persen).

Meski menjual 41.877 lembar saham baru Seri A JAI, FAST tetap memegang kendali atas JAI dengan kepemilikan 55 persen.

Manajemen FAST menjelaskan bahwa transaksi ini bertujuan memperkuat struktur permodalan JAI dan membuka ruang bagi kerja sama strategis ke depannya, terutama dalam efisiensi rantai pasok ayam.

“Dengan struktur kepemilikan baru, kami berharap fleksibilitas dan efisiensi operasional JAI meningkat, namun tetap sejalan dengan arah strategis FAST sebagai pemegang kendali,” tulis FAST dalam keterbukaan informasi tertanggal Kamis, 3 Juli 2025.

Sosok Haji Isam

Dikutip dari TribunPontianak, Haji Isam merupakan pengusaha batu bara di Batu Licin, Kabupaten Tanah Tumbu, Kalimantan Selatan.

Ia dikenal sebagai pengusaha lokal kelas kakap.

Ia juga dijuluki crazy rich Kalsel.

Selain di bidang batu baru, perusahaannya juga bergerak di berbagai bidang.

Haji Isam lahir pada 1 Januari 1977.

Meski membangun usaha di Kalimantan Selatan, Haji Isam bukanlah putra Pulau Borneo.

Ia berasal dari Bone, Sulawesi Selatan.

Sebelum sukses menjadi seorang pengusaha, Haji Isam pernah menjadi pekerja perkayuan, tukang tebang, buruh muat, dan sopir angkutan, bahkan pernah menjadi tukang ojek.

Ia memulai usahanya dari nol hingga akhirnya sukses.

Haji Isam mengawali terjun ke bisnis batubara nyaris hanya modal dengkul.

Berawal saat ikut di sebuah perusahaan milik seorang pengusaha Batubara keturunan Tionghoa - Surabaya.

Pengusaha itulah yang mengenalkannya dengan usaha batu bara.

Usai keluar dari perusahaan tersebut Haji Isam mencoba usaha ini.

Kini ia telah membangun kerajaan bisnis lewat PT Jholin Grup yakni PT Jhonlin Baratama, PT Jhonlin Marine and Shipping, dan juga PT Jhonlin Air Transport.

Haji Isam Beli Pesawat di Inggris

Haji Isam mendadak menjadi sorotan setelah Ia membeli jet pribadi ke Inggris dengan hanya mengenakan kaos oblong.

Haji Isam diketahui datang memesan jet pribadi Boeing Business Jet MAX 7 pada acara pameran dirgantara Farnborough International Airshow 2018 di Farnborough, Inggris, Juli 2018 lalu.

Berdasarkan foto yang tepampang di laman resmi Boeing, produsen pesawat asal Amerika Serikat, Haji Isam ditemani anggota DPR RI asal Kalimantan Selatan dari PKS, Habib Aboe Bakar Al-Habsyi dan CEO Seacons Trading Ltd, Dudy Purwagandhi.

Haji Isam menjabat sebagai Pemimpin Seacons Trading Ltd, perusahaan yang terafiliasi dengan Jhonlin Group.

Habib Aboe Bakar Al-Habsyi tampak mengenakan sweater dipadu celana jeans, sementara Dudy Purwagandhi mengenakan kemeja batik lengan panjang.

Pihak dari Boeing dalam foto itu tampak mengenakan setelan jas.

Kedatangan Haji Isam dan rombongan untuk memesan pesawat Boeing Business Jet MAX 7 disambut gembira pihak Boeing.

"Kami senang bahwa Seacons Trading telah memilih kemampuan terbaik kelas BBJ MAX," kata Senior Vice President of Commercial Sales and Marketing for The Boeing Company, Ihssane Mounir sebagaimana tertera dalam siaran pers Boeing pada saat itu.

Mounir menyebutkan keunggulan pesawat dipesan Haji Isam.

"Keluarga BBJ MAX sangat cocok untuk pasar jet pribadi yang menuntut, dengan kemampuan jangkauan, efisiensi bahan bakar, dan ruang kabin yang lebih besar," katanya.

Boeing Business Jet MAX menawarkan kenyamanan dan ruang dibandingkan dengan jet bisnis lain di kelasnya.

Jet ini mampu terbang 7.000 mil laut (12.964 km) dan memiliki ketinggian kabin yang lebih rendah, tangga udara terintegrasi, dan desain interior yang dipersonalisasi sesuai dengan preferensi dan kebutuhan apa pun.

Pada tahun 2019, harga Business Jet MAX 7 US$ 88,7 juta atau setara Rp1,24 triliun.

Walau Haji Isam memesan pesawat itu pada tahun 2018, namun baru tiba pada tahun 2019.

Boeing Business Jet MAX 7 dikenal sebagai pesawat yang digunakan bos-bos perusahaan besar di dunia.

Di perusahaan Haji Isam, Boeing Business Jet MAX bukanlah pesawat Boeing pertama.

"Kami sudah mengoperasikan BBJ NG serta G550, dan kami memilih BBJ Max 7 karena menawarkan lebih banyak ruang dan jarak tempuh. BBJ MAX 7 memiliki fitur dan kemampuan yang memungkinkan kami menjalani penerbangan internasional jarak jauh dan menuntut dengan kenyamanan penumpang terbaik di kelasnya," kata Dudy Purwagandhi.

Haji Isam diketahui memiliki maskapai bernama Jhonlin Air Transport yang mengoperasikan beberapa jenis pesawat.

Dikutip dari aerospace-technology.com, Boeing Business Jet (BBJ) MAX 7 merupakan pesawat terbaru dalam keluarga pesawat BBJ MAX, yang dirancang untuk memberikan kualitas tinggi, mobilitas, dan kenyamanan kepada penumpang.

MAX 7 adalah kombinasi optimal dari ukuran, performa, efisiensi, dan kenyamanan.

Pesawat ini menawarkan aerodinamika yang ditingkatkan, kokpit yang diperbarui, dan profil kebisingan yang berkurang sebesar 40 persen.

Spoiler fly-by-wire meningkatkan kontrol penerbangan dan memberikan manuverabilitas yang mudah.

Pesawat ini juga memberikan biaya operasional yang 10 persen lebih rendah dibandingkan dengan BBJ asli.

Boeing menerima pesanan pertama untuk pengiriman pesawat MAX 7 dari Orient Global Aviation pada Desember 2016.

Seacons Trading memesan BBJ MAX 7 selama Farnborough International Airshow 2018 yang diadakan pada Juli 2018.

(TribunNewsmaker/ BangkaPos )

×
Berita Terbaru Update