PR JATIM - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung mulai menyalurkan bantuan tandon air portabel untuk warga terdampak kekeringan. Bantuan ini merupakan upaya penanggulangan bencana yang kerap dilakukan saat musim kemarau, sebagaimana pernah terjadi pada tahun 2022 lalu.
Puluhan unit tandon portabel dengan kapasitas 1.200 liter masing-masing diterima BPBD Tulungagung dari BPBD Provinsi Jawa Timur.
Selanjutnya, tandon-tandon tersebut akan ditempatkan di sejumlah desa yang mengalami krisis air bersih.
Menurut Gilang Zelakusuma, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Tulungagung, penyebaran dampak kekeringan tahun ini berkembang lebih cepat dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi musim yang sulit diprediksi.
“Jika pada awal Juli hanya empat desa yang terdampak, kini awal Agustus ada sembilan desa yang telah melapor mengalami kekeringan,” jelas Gilang beberapa waktu lalu.
Adapun desa-desa yang melaporkan kekeringan meliputi Joho, Besuki, Campurdarat, Demuk, Sumberagung, Kalibatur, Kresikan, Pakisrejo, dan Tenggarejo. Warga dari sembilan desa ini juga telah meminta dropping air bersih kepada BPBD.
Selain mendistribusikan air bersih dengan mobil tangki, keberadaan tandon air portabel dinilai akan sangat membantu. Tandon akan ditempatkan di lokasi-lokasi strategis sehingga memudahkan masyarakat dalam mengambil air bersih.
Dengan cara ini, petugas tidak perlu lagi mendatangi rumah warga satu per satu. Air cukup diisikan ke tandon, dan masyarakat bisa mengambil sesuai kebutuhan. Strategi ini diyakini akan mempercepat dan mengefisienkan proses penyaluran bantuan.
BPBD berharap langkah ini bisa meringankan beban masyarakat terdampak dan menjaga ketersediaan air bersih di wilayah Tulungagung hingga musim kemarau berakhir.***