
JAKARTA, – Kehadiran mobil listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia semakin berkembang.
Perkembangan ini tidak hanya terlihat dari sisi teknologi dan infrastruktur pengisian daya, tetapi juga pada komponen pendukung seperti ban.
Bagi banyak pengguna, pemahaman mengenai karakteristik ban untuk mobil listrik masih sangat minim.
Hal ini menjadi penting mengingat pemilihan dan perawatan ban tidak bisa disamakan dengan ban konvensional.
Ban Mobil Listrik Memiliki Karakteristik Tersendiri
Fachrul Rozi, Customer Engineering Support Michelin Indonesia, menjelaskan bahwa ban mobil listrik dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan kendaraan yang lebih berat karena beban baterai, serta torsi instan yang dihasilkan oleh motor listrik.
“Ban EV umumnya punya load index lebih tinggi dibanding ban biasa dengan ukuran yang sama. Sebagian besar ban modern sudah didesain dengan load index ‘XL’ atau extra load. Untuk kebisingan, tergantung dari desain alur ban, sedangkan pada ban khusus EV biasanya ditambahkan teknologi acoustic atau peredam berupa busa yang dipasang di bagian inner liner,” ujar Rozi saat wawancara dengan pada Kamis (21/8/2025).
Menurut Rozi, karakteristik ban untuk mobil listrik umumnya berbeda dari ban konvensional.
Hal ini disebabkan oleh bobot kendaraan yang lebih berat serta torsi motor listrik yang instan.
Efeknya, ban EV cenderung lebih cepat haus dan menimbulkan suara yang lebih berisik dibandingkan dengan ban pada kendaraan konvensional.
Pentingnya Perawatan Rutin untuk Ban EV
“Ban untuk EV biasanya lebih cepat habis karena berat kendaraan dan torsi EV yang lebih besar. Itu sebabnya perawatan seperti pengecekan tekanan angin dan rotasi ban harus rutin dilakukan agar performa ban tetap optimal,” kata Rozi.
Selain memperhatikan daya tahan, aspek keselamatan juga harus menjadi perhatian utama.
Ban mobil listrik tetap harus mampu memberikan traksi maksimal di berbagai kondisi jalan, terutama saat hujan.
Dengan pemeliharaan yang baik, efisiensi berkendara bisa tetap terjaga tanpa mengorbankan kenyamanan dan keamanan.
Sebagai kesimpulan, perkembangan mobil listrik di Indonesia bukan hanya soal teknologi, tetapi juga mencakup semua aspek pendukung, termasuk ban.
Dengan pemahaman yang tepat mengenai ban untuk kendaraan listrik, pengguna dapat memastikan performa optimal dan keselamatan dalam berkendara.