-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Jangan Kaget! Ini Dia 7 Dosa Finansial Paling Fatal yang Bikin Dompet Bolong, Cekidot Sebelum Terlambat!

Selasa, 19 Agustus 2025 | Agustus 19, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-21T02:55:38Z

Keinginan untuk meningkatkan kekayaan seringkali terbentur oleh pola kesalahan finansial yang terus berulang pada banyak individu. Mengapa hal ini terjadi?

Seringkali, akar masalahnya bukan pada seberapa besar penghasilan, melainkan bagaimana Anda mengelola sumber daya yang ada. Jika impian Anda adalah melampaui batas kelas menengah dan meraih kemakmuran finansial, memahami kesalahan-kesalahan keuangan umum bisa menjadi kunci pencerahan.

Dari membuat pilihan investasi yang kurang bijak hingga minimnya literasi keuangan, faktor-faktor ini dapat secara signifikan memperlambat kemajuan finansial Anda. Berikut adalah 7 blunder finansial yang seringkali menahan Anda di kelas menengah, sebagaimana dirilis oleh Nasdaq pada Senin, 18 Agustus 2025.

Investasi: Antara Penundaan dan Kesalahan Strategi

“Banyak individu kelas menengah menghindari investasi karena menghindari risiko atau membuat pilihan investasi yang buruk berdasarkan tren jangka pendek atau riset yang tidak memadai,” ungkap Taylor Kovar, perencana keuangan dan CEO Kovar Wealth Management.

Ia menasihati, “Mulailah dengan mempelajari berbagai pilihan investasi. Diversifikasi portofolio Anda untuk menyeimbangkan risiko dan imbal hasil.”

Kovar menyarankan untuk menimbang investasi jangka panjang seperti reksa dana saham, yang secara historis telah memberikan imbal hasil yang stabil. “Jika ragu, berkonsultasi dengan penasihat keuangan bisa menjadi keputusan yang bijaksana,” tambahnya.

Inflasi Gaya Hidup: Pengeluaran Melonjak Seiring Penghasilan

“Perangkap yang umum adalah inflasi gaya hidup, peningkatan pendapatan, yang seringkali menyebabkan utang yang signifikan,” kata Kovar, menjelaskan fenomena peningkatan pengeluaran yang tak terkendali.

“Ini termasuk pengeluaran berlebihan untuk perumahan, mobil, dan barang mewah lainnya, yang dibiayai melalui pinjaman dan kartu kredit,” imbuhnya, menyoroti sumber utama utang.

Terapkan anggaran yang memprioritaskan tabungan dan pelunasan utang, hiduplah di bawah atau sesuai kemampuan Anda, bahkan jika pendapatan Anda bertambah. Fokuskan energi pada pembentukan dana darurat dan pelunasan utang berbunga tinggi. “Pendekatan ini tidak hanya mengamankan posisi keuangan Anda saat ini tetapi juga membuka jalan bagi mobilitas ke atas,” ucap Kovar.

Ketiadaan Perencanaan Jangka Panjang

“Banyak orang gagal merencanakan tujuan keuangan jangka panjang, termasuk pensiun, yang menyebabkan kurangnya dana yang cukup di tahun-tahun mendatang,” tutur Kovar.

Mulailah merencanakan dan menabung untuk masa pensiun sedini mungkin, tanpa penundaan. “Tinjau dan sesuaikan rencana pensiun Anda secara berkala untuk memastikannya selaras dengan tujuan keuangan dan kondisi pasar yang terus berkembang,” sarannya.

Mengabaikan Potensi Pertumbuhan Pendapatan

“Tidak mencari pertumbuhan pendapatan juga bisa menjadi kemunduran,” jelas Jeff Rose, perencana keuangan dan pendiri Good Financial Cents.

Banyak individu memilih untuk tetap pada pekerjaan yang sama dengan kenaikan gaji tahunan yang moderat. Namun, dengan aktif mencari promosi atau berani berganti pekerjaan, seseorang dapat meningkatkan pendapatan mereka secara signifikan. “Data menunjukkan bahwa pekerja yang berganti pekerjaan seringkali mendapatkan kenaikan gaji antara 10 hingga 20 persen, jauh lebih tinggi daripada rata-rata kenaikan gaji tahunan sebesar 3 persen untuk mereka yang tetap bekerja,” paparnya, menunjukkan bukti konkret.

Disiplin Menabung yang Lemah

“Saya selalu menyarankan agar orang-orang menabung sejak dini dan secara konsisten untuk masa pensiun,” kata Doug Carey, penasihat keuangan dari WealthTrace.

“Saya suka menunjukkan kepada orang-orang gambaran investasi yang berbunga seiring waktu. Ini membantu mereka mendapatkan gambaran nyata tentang manfaat menabung sejak dini dan sering,” imbuhnya, memberikan visualisasi manfaat tabungan.

Hidup Boros: Pengeluaran Melebihi Batas

“Menjalani gaya hidup yang mengharuskan pengeluaran terus-menerus untuk barang-barang yang tidak penting, menumpuk utang, dan gagal membuat anggaran,” papar Carey, menjelaskan pola konsumsi yang tidak sehat.

“Saya menyarankan klien saya untuk hidup sesuai kemampuan dengan membuat anggaran, mencatat pengeluaran, dan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu,” saran dia.

Selain itu, tambahnya, lunasi utang berbunga tinggi, seperti kartu kredit, dan alihkan fokus pada tabungan serta investasi untuk masa depan yang lebih aman.

Kurangnya Pencerahan Finansial

“Banyak orang kurang memiliki literasi keuangan dasar, yang dapat menyebabkan keputusan keuangan yang buruk dan hilangnya peluang,” kata Carey, menyoroti pentingnya fondasi pengetahuan.

Menurutnya, masyarakat perlu lebih teredukasi dalam hal keuangan pribadi dan persiapan pensiun agar mampu membuat keputusan yang tepat. “Saya memberikan rekomendasi buku kepada klien saya (dan) tautan ke kursus keuangan pribadi dan blog-blog bagus tentang topik keuangan pribadi agar mereka dapat lebih terdidik,” ujarnya, mendukung edukasi berkelanjutan.

***

×
Berita Terbaru Update