Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, mengatakan, penambahan perjalanan ini dirancang untuk mengakomodasi lonjakan mobilitas masyarakat sekaligus mendukung perputaran ekonomi daerah.
“Long weekend seperti ini membawa multiplier effect. Penumpang yang bepergian tidak hanya memanfaatkan jasa transportasi, tapi juga membelanjakan uang di sektor kuliner, akomodasi, dan destinasi wisata,” ujarnya.
Setiap harinya, KAI menyediakan tambahan 6.712 kursi, memanfaatkan rangkaian kereta cadangan dan sarana stabling. Rute-rute populer seperti Jakarta – Yogyakarta – Solo, Jakarta – Bandung, hingga Yogyakarta – Surabaya diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke berbagai kota. Dengan demikian, penambahan ini tidak hanya memberi manfaat bagi pelanggan, tapi juga pelaku usaha lokal.
Kereta tambahan yang beroperasi mencakup KA Purwojaya (Gambir – Cilacap PP), KA Sancaka (Yogyakarta – Surabaya Gubeng PP), KA Cirebon Fakultatif (Gambir – Cirebon PP), KA Parahyangan Fakultatif (Gambir – Bandung PP), KA Kaligung (Semarang Poncol – Tegal PP), dan KA Batavia (Gambir – Solo Balapan PP). Jalur-jalur ini menghubungkan kota-kota dengan potensi wisata dan pusat kegiatan ekonomi yang tinggi.
Berdasarkan data KAI, sepanjang Juli 2025, sebanyak 5,36 juta penumpang telah menggunakan kereta api. Mayoritas berasal dari kelas ekonomi, menunjukkan bahwa moda transportasi ini tetap menjadi pilihan terjangkau yang mendorong mobilitas massal sekaligus ramah lingkungan.
Anne menambahkan, momentum ini selaras dengan tema HUT ke-80 RI, “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju” . Dengan meningkatnya pergerakan wisatawan dan transaksi ekonomi, manfaat libur panjang dapat dirasakan secara luas oleh berbagai sektor, mulai dari UMKM hingga industri pariwisata.
“Kami berharap, tambahan perjalanan ini bukan hanya memberi kenyamanan bagi penumpang, tapi juga menjadi katalis pertumbuhan ekonomi lokal di berbagai daerah,” pungkas Anne.***