-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Mengenang Persahabatan Amerika dan Cina di Museum Ini

Jumat, 08 Agustus 2025 | Agustus 08, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-09T03:00:14Z

MEMORIAL Hall to the Doolitle Raid mengingatkan kembali bagaimana Cina membantu Amerika Serikat saat Perang Dunia II pada 1942. Monumen ini menjadi relevan di tengah perang dagang yang berkecamuk antara Cina dan Amerika.

Memorial Hall to the Doolitle Raid dibangun pada 2018. Museum ini berisi berbagai kenangan ketika warga dan tentara Cina melancarkan operasi penyelamatan untuk mengevakuasi 64 pilot Amerika. Sebanyak 51 di antara pilot tersebut diungsikan di Kota Quzhou, Provinsi Zhejiang, tempat monumen tersebut berdiri.

Memorial Hall to the Doolittle Raid di Kota Quzhou, Provinsi Zhejiang, Cina, Rabu, 6 Agustus 2025. Tempo/ Kodrat Setiawan

Terkejut karena serangan Jepang ke Pearl Harbor, Amerika berencana menyerang balik kota-kota di Jepang. Letnan Kolonel James Harold Doolitle menjadi relawan untuk memimpin misi tersebut. Karena itu rencana tersebut diberi nama Serangan Doolittle. Menggunakan 16 pesawat B-52, pada 18 April 1952, Doolittle dan krunya membombardir Tokyo dan empat kota lainnya di Jepang untuk pertama kali dalam sejarah. Gempuran tersebut menyuntikkan semangat masyarakat melawan Jepang

Setelah serangan tersebut, 15 pesawat berencana terbang melewati Bandara Quzhou. Tapi sial tidak bisa ditolak. Gara-gara masalah komunikasi, cuaca buruk, dan gelap malam, pesawat-pesawat tersebut tidak bisa mendeteksi keberadaan Bandara Quzhou. Mereka terpaksa mendarat darurat di Cina. Masyarakat dan tentara Cina lah yang menyelamatkan mereka.

Persahabatan antara Cina dan AS yang dimonumenkan dalam Memorial Hall to the Doolittle Raid tersebut tampaknya kurang tergambar dalam hubungan kedua negara belakangan ini. Terletak di Jalan Shuiting Nomor 9, Kota Quizhou, monumen tersebut dibangun Pemerintah Kota Quizhou, Doolittle Tokyo Raiders Association, dan Children of the Doolitle Raiders Associations dari Amerika Serikat.

Monumen ini sempat direnovasi sebelum dibuka kembali untuk menandakan 62 tahun Serangan Doolittle pada 18 April 2024. Memorial hall yang baru terbentang seluas 1.500 meter persegi dengan empat bangunan. Papan display di museum ini menjelaskan secara kronologi latar belakang Serangan Doolittle hingga berbagai peringatan untuk merayakannya. Ada pula artefak hingga serpihan bangkai pesawat yang ditampilkan di dalamnya.

Memorial Hall to the Doolittle Raid di Kota Quzhou, Provinsi Zhejiang, Cina, Rabu, 6 Agustus 2025. Tempo/ Kodrat Setiawan

Para pengunjung juga bisa menyaksikan video soal Serangan Doolittle di layar lebar. Ada empat tema yang diusung: See You in Quzhou, Rescue Operation in Quzhou, Bloodshed Before Down, dan Bridge of Friendship.

Lebih dari 400 foto tentang kejadian bersejarah tersebut dipamerkan. Children of Doolittle Raiders Associations juga meminjamkan lebih dari 30 artefak untuk dipajang.

Menurut pramu museum, Zheng Wei-yong, sejak dibuka kembali untuk publik, jumlah pengunjung museum semakin meningkat. "Sudah sekitar 500 ribu pengunjung," kata dia kepada Tempo, Rabu, 6 Agustus 2025.

Mayoritas pengunjung adalah orang dewasa. Namun tidak sedikit pula anak-anak yang datang bersama orang tua mereka. Letak museum yang berada dalam kawasan dengan Shuitingmen Historical and Cultural Block di Kota Lama Quizhou semakin menarik warga sekitar maupun wisatawan asing.

Dalam brosur tentang Memorial Hall to the Doolittle Raid tertulis: semua ini menjadi kesaksian tentang persahabatan antara masyarakat Amerika dan Cina yang dibangun dari darah dan api. Bagaimana dengan hari ini?

×
Berita Terbaru Update