Menteri Agama Nasaruddin Umar mengumumkan hasil sidang isbat tersebut dalam konferensi pers di Auditorium Kementerian Agama, Jakarta Pusat. “Tanggal 1 Zulhijah jatuh pada hari Rabu, 28 Mei 2025, sehingga 10 Zulhijah atau Idul Adha bertepatan dengan Jumat, 6 Juni 2025,” jelasnya.
Penetapan ini berdasarkan laporan tim rukyatul hilal yang berhasil melihat hilal di menit-menit terakhir pengamatan.
K
Pada hari yang sama, Mahkamah Agung Arab Saudi juga menyatakan bahwa 1 Zulhijah 1446 H dimulai pada Rabu, 28 Mei 2025. Wukuf di Arafah dijadwalkan berlangsung pada Kamis, 5 Juni 2025 (9 Zulhijah), dan Idul Adha dirayakan pada Jumat, 6 Juni 2025.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan awal Zulhijah 1446 H jatuh pada hari Rabu Kliwon, 28 Mei 2025. Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) menyampaikan bahwa Hari Raya Idul Adha 1446 H jatuh pada Jumat Wage, 6 Juni 2025. Penetapan ini sejalan dengan hasil rukyatul hilal Kementerian Agama.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah terlebih dahulu menetapkan Idul Adha pada Jumat, 6 Juni 2025, berdasarkan Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2025. Dengan menggunakan metode hisab hakiki wujudul hilal, Muhammadiyah menetapkan bahwa 1 Zulhijah 1446 H jatuh pada Rabu Kliwon, 28 Mei 2025. Hari Arafah berlangsung pada Kamis Pon, 5 Juni 2025, dan Idul Adha pada Jumat Wage, 6 Juni 2025
Dengan demikian, penetapan awal Zulhijah dan Hari Raya Idul Adha 2025 dilakukan secara serentak oleh Pemerintah Indonesia, Arab Saudi, serta organisasi Islam besar seperti NU dan Muhammadiyah.