Bisnis food and drink atau makanan dan minuman menjadi salah satu
sektor yang terus berkembang pesat, terutama di era digital saat ini.
Meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kemudahan akses makanan, ditambah dengan
kehadiran teknologi yang mempermudah transaksi, membuat industri ini semakin
menjanjikan. Namun, di balik pertumbuhan pesat tersebut, dukungan pemerintah
memegang peran krusial dalam memastikan ekosistem bisnis ini berjalan secara
sehat, aman, dan berkelanjutan.
Salah satu peran penting pemerintah adalah menciptakan regulasi
yang mendukung perkembangan bisnis food and drink. Regulasi yang jelas dan
mudah diakses sangat dibutuhkan oleh pelaku usaha, mulai dari izin usaha,
standar keamanan pangan, hingga peraturan terkait digitalisasi usaha. Dengan
adanya aturan yang transparan, pelaku bisnis memiliki kepastian hukum dan dapat
mengelola usahanya dengan lebih tenang dan profesional.
Selain itu, pemerintah juga berperan dalam memberikan edukasi dan
pelatihan kepada pelaku usaha, terutama usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)
yang mendominasi sektor food and drink. Banyak pengusaha kecil yang masih
kesulitan memahami pengelolaan bisnis yang efektif, termasuk dalam hal
manajemen keuangan, pemasaran digital, dan pengelolaan kualitas produk. Melalui
program-program pelatihan, seminar, atau workshop yang diselenggarakan oleh
instansi pemerintah, para pelaku UMKM dapat meningkatkan kompetensi dan daya
saing mereka di pasar yang semakin kompetitif.
Di era digital, keberadaan teknologi menjadi kunci utama dalam
pengembangan bisnis food and drink. Pemerintah bisa mendorong inovasi melalui
pemberian insentif bagi perusahaan rintisan (start-up) yang bergerak di bidang
teknologi pangan. Misalnya, dukungan terhadap platform pemesanan makanan
online, layanan pengantaran, maupun aplikasi manajemen restoran. Dengan
insentif ini, lahirlah banyak solusi kreatif yang membantu pelaku bisnis
meningkatkan efisiensi dan memperluas jangkauan pasarnya.
Pemerintah juga berperan dalam memperluas akses pendanaan bagi
pelaku bisnis food and drink. Banyak UMKM yang kesulitan memperoleh modal usaha
karena keterbatasan agunan atau kurangnya akses ke lembaga keuangan formal.
Program Kredit Usaha Rakyat (KUR), dana bergulir, maupun hibah usaha dari
pemerintah merupakan bentuk dukungan konkret yang sangat membantu pengusaha
kecil dalam mengembangkan bisnis mereka. Dengan tambahan modal yang memadai,
pelaku usaha dapat meningkatkan produksi, memperluas jaringan distribusi, dan
mengembangkan inovasi produk.
Aspek lain yang tak kalah penting adalah pengawasan kualitas dan
keamanan pangan. Pemerintah melalui lembaga terkait seperti Badan Pengawas Obat
dan Makanan (BPOM) bertugas memastikan bahwa produk makanan dan minuman yang
beredar aman dikonsumsi masyarakat. Pengawasan ini penting untuk menjaga
kepercayaan konsumen, terutama di era digital di mana transaksi sering terjadi
tanpa tatap muka langsung antara penjual dan pembeli.
Tak hanya itu, pemerintah juga mendorong promosi produk lokal ke
pasar internasional. Melalui program ekspor, pameran internasional, dan kerja
sama bilateral, pemerintah membuka peluang bagi produk makanan dan minuman
lokal untuk dikenal dunia. Hal ini tentu sangat menguntungkan pelaku usaha yang
ingin memperluas pasarnya ke level global.
Dengan segala perannya, pemerintah menjadi mitra strategis bagi
pelaku bisnis food and drink. Kolaborasi antara pengusaha, pemerintah, dan
masyarakat sangat dibutuhkan agar industri ini terus berkembang, memberikan
lapangan kerja, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional. Di era
digital yang penuh tantangan sekaligus peluang ini, sinergi yang kuat antara
semua pihak akan menjadi kunci keberhasilan bisnis food and drink ke depannya.