
- Dalam tradisi masyarakat Jawa, weton adalah kombinasi antara tanggal lahir dan pasaran dalam kalender Jawa yang dipercaya menyimpan kekuatan spiritual serta karakter dasar individu.
Weton lebih dari sekadar tanda waktu lahir; ia dianggap sebagai sarana untuk memahami nasib, potensi rezeki, dan keberuntungan seseorang.
Di dalam kitab-kitab primbon, Eyang Semar – tokoh punakawan yang penuh kasih, bijaksana, dan lambang pelindung masyarakat – disebut memiliki “anak ideologis” yang menjadi kebanggaannya.
Mereka adalah individu dengan jiwa besar, tangan terbuka, dan kemampuan luar biasa untuk menarik rezeki dari berbagai sumber. Lebih menariknya, enam weton ini tidak menyimpan kekayaan untuk diri mereka sendiri.
Mereka dermawan, murah hati, dan meyakini bahwa rezeki yang sesungguhnya adalah yang dibagikan.
Dilansir dari Youtube Ngaos Jawa pada Jumat (4/7), terdapat 6 weton kebanggaan Eyang Semar menurut primbon Jawa, karena dapat menarik harta semesta dan bersikap dermawan:
1. Kamis Pahing – Sang Penarik Rezeki Tanpa Usaha Berlebihan
Orang yang lahir di Kamis Pahing memiliki neptu 17 (Kamis: 8, Pahing: 9).
Weton ini dikenal sebagai penarik rezeki yang alami.
Bahkan saat kondisi ekonomi sulit, mereka seolah-olah menemukan peluang emas yang tidak dilihat oleh orang lain.
Primbon menjelaskan bahwa Kamis Pahing diberkahi dengan “nafas Semar” dalam hal keuangan.
Rezeki seringkali datang secara mengejutkan: melalui relasi, proyek lama yang tiba-tiba membuahkan hasil, atau keberuntungan yang tidak terduga.
Namun, yang membuat Eyang Semar bangga adalah sikap dermawan dan tidak serakah mereka.
Kamis Pahing senang memberikan sedekah, sering membantu sesama tanpa pamrih, dan tidak menganggap perhitungan saat berbagi, bahkan kepada orang yang tidak dikenalnya.
2. Minggu Legi – Si Dermawan yang Harta Tak Pernah Surut
Dengan neptu 10 (Minggu: 5, Legi: 5), weton ini terlihat sederhana di luar.
Namun, dalam primbon disebutkan bahwa Minggu Legi memiliki “kunci gudang rezeki”.
Mereka memiliki naluri ekonomi yang kuat, sering kali bertindak sebagai pendorong usaha atau pelopor bisnis di komunitasnya.
Menariknya, meskipun kaya secara materi, mereka lebih suka dikenal karena sifat kasih sayang dan suka menolong.
Minggu Legi tidak bisa melihat orang-orang yang dalam kesulitan.
Mereka dengan senang hati meminjamkan uang, memberikan makanan, atau bahkan membantu biaya pendidikan orang lain.
Kebiasaan baik ini membuat hidup Minggu Legi sering dilimpahi keberkahan yang berlipat ganda.
Apa yang mereka beri sering kali kembali dengan jumlah yang berkali-kali lipat.
3. Rabu Kliwon – Sang Penyalur Harta dari Langit
Orang berweton Rabu Kliwon (neptu 14) dianggap sebagai pengatur arus energi rezeki.
Mereka sering menjadi perantara datangnya bantuan atau solusi ekonomi bagi banyak orang.
Tidak jarang, hidup mereka bertransformasi dari kesederhanaan menjadi kaya berkat aura keberuntungan yang kuat.
Primbon mencatat bahwa Rabu Kliwon memiliki kekuatan “penarik harta semesta”.
Artinya, setiap yang mereka sentuh sering kali mendatangkan hasil.
Jika mereka menjalani bisnis, usaha mereka cepat berkembang.
Jika bekerja, karir mereka melesat pesat.
Namun, yang paling membuat Eyang Semar mengagumi adalah rasa tanggung jawab sosial yang ada dalam diri mereka.
Rabu Kliwon meyakini bahwa kekayaan bukanlah untuk dipamerkan, melainkan untuk membantu orang lain.
Mereka sering terlibat dalam kegiatan sosial, yayasan, atau aktivitas amal di komunitas mereka.
4. Selasa Wage – Sumber Rezeki untuk Banyak Orang
Selasa Wage (neptu 7) tidak selalu berasal dari keluarga kaya, namun mereka memiliki kemampuan yang besar untuk menarik harta melalui usaha dan ketelitian.
Mereka cenderung tidak menyia-nyiakan waktu dan sangat teratur dalam mengelola keuangan.
Namun, yang patut dicontoh, mereka tidak pelit meskipun memiliki latar belakang yang sederhana.
Orang dengan weton ini biasanya mendirikan bisnis yang melibatkan banyak orang, menciptakan lapangan kerja, atau berperan sebagai pemimpin yang peduli pada kesejahteraan stafnya.
Eyang Semar sangat menghargai Selasa Wage karena mereka tidak berfokus pada keuntungan diri sendiri semata.
Rezeki yang mereka terima sering kali disalurkan menjadi berkah bagi orang lain.
5. Jumat Pon – Pemilik Hati Emas dan Tangan Terbuka
Dengan neptu 13, Jumat Pon adalah salah satu weton yang paling dihormati dalam primbon.
Mereka memiliki aura kharisma yang menenangkan, banyak disukai oleh orang lain, dan jarang memiliki musuh.
Di balik sikap lembutnya, terdapat bakat besar dalam mendatangkan rezeki.
Jumat Pon diyakini memiliki energi yang dapat "menggandakan kebaikan".
Setiap hal yang mereka bagikan, sekecil apapun, akan kembali dengan lebih baik.
Oleh karena itu, mereka tidak ragu untuk berbagi.
Ciri khas dari Jumat Pon adalah ketidakmampuan untuk tidur dengan nyenyak jika mengetahui ada orang terdekat yang menghadapi kesulitan.
Mereka sering membantu secara diam-diam, tanpa menginginkan pengakuan.
Bagi mereka, memberi bukan untuk mendapatkan pujian, tetapi karena merasa itu adalah bagian dari misi hidup mereka.
6. Sabtu Wage – Weton Sakti yang Dermawan Sejak Muda
Sabtu Wage (neptu 13) membawa perpaduan antara spiritualitas yang tinggi dan kepedulian sosial.
Mereka sering disebut sebagai "weton sakti" karena memiliki intuisi yang tajam, naluri bisnis yang kuat, dan kemampuan untuk menarik rezeki yang seolah datang dengan sendirinya.
Meskipun demikian, Sabtu Wage tidak menjadikan kekayaan sebagai pijakan identitas mereka.
Mereka bersikap rendah hati, tidak memperlihatkan kekayaan, dan selalu siap membantu.
Banyak di antara mereka yang telah memiliki usaha sendiri sejak muda, namun tetap menjalani hidup yang sederhana dan bersahaja.
Menurut primbon, Sabtu Wage selalu dikelilingi oleh “roh penjaga rezeki” karena mereka diyakini tidak menyalahgunakan kekayaan yang dimiliki.
Mereka sering kali menjadi penolong dalam situasi keuangan yang sulit bagi keluarga atau komunitas mereka.
Penutup: Rezeki yang Terbesar Adalah yang Dibagikan
Eyang Semar tidak bangga kepada orang-orang kaya hanya karena harta, tetapi kepada mereka yang memahami bahwa kekayaan adalah titipan dan tanggung jawab untuk kesejahteraan bersama.
Keenam weton ini mencerminkan sifat luhur tersebut: mampu menarik kekayaan dari alam semesta, tetapi tidak tergoda untuk menyimpannya untuk diri sendiri.
Dalam filosofi Jawa, harta yang benar-benar diberkahi bukanlah yang disimpan, melainkan yang mengalir dan memberikan kehidupan.
Oleh karena itu, tidak mengherankan jika mereka yang lahir pada weton ini tidak hanya dicintai oleh manusia, tetapi juga dihormati oleh alam semesta.
Semoga tulisan ini dapat menjadi motivasi untuk meneladani kebijaksanaan Eyang Semar dan sifat mulia para pemilik weton dermawan.
Karena pada akhirnya, rezeki terbaik adalah yang memberi manfaat bagi orang lain.