-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Bukan Flavio Silva! Eks Pelatih Persebaya Surabaya Paul Munster Pilih Herman Dzumafo Striker Terbaik yang Pernah Dilatihnya

Sabtu, 26 Juli 2025 | Juli 26, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-28T10:35:52Z

—Nama Flavio Silva belakangan sempat melejit sebagai striker tajam di Liga Indonesia saat direkrut Persebaya Surabaya. Namun, mantan pelatih Green Force Paul Munster justru mengejutkan publik dengan memilih sosok lain sebagai striker terbaik versinya.

Dalam wawancara di kanal Youtube Sport77 pada Rabu (23/7), Paul Munster tanpa ragu menyebut nama Herman Dzumafo. Padahal, dia sempat melatih Flavio Silva di Persebaya Surabaya selama musim 2024/2025.

“Dzumafo (striker terbaik yang pernah saya latih),” ujar Paul Munster dengan singkat namun penuh keyakinan.

Pernyataan ini langsung menarik perhatian pecinta sepak bola Indonesia, mengingat usia Dzumafo yang tak lagi muda. Paul Munster memang sempat menangani Persebaya Surabaya di masa sulit musim 2023/2024. Kala itu Green Force sempat terperosok di zona degradasi sebelum akhirnya berhasil finis di posisi ke-12 klasemen akhir.

Kiprah Munster bersama Persebaya Surabaya tidak berhenti di situ karena dia sukses membawa klub kebanggaan Bonek tersebut finis di posisi keempat pada musim 2024/2025. Dia pun menuai pujian sebagai pelatih yang mampu menyelamatkan dan membangkitkan tim dalam waktu singkat.

Kini, Paul Munster telah resmi menjadi pelatih kepala Bhayangkara FC untuk musim Super League 2025/2026. Namun, kenangannya melatih para pemain top di Liga Indonesia tetap membekas di benaknya.

Ketika disinggung soal siapa striker terbaik yang pernah dia latih selama di Indonesia, nama Herman Dzumafo langsung keluar dari mulutnya. Hal ini tentu cukup mengejutkan mengingat usia Dzumafo yang kini sudah menginjak kepala empat.

Herman Dzumafo Epandi adalah striker asal Kamerun yang dikenal memiliki insting tajam di kotak penalti. Dia kini memperkuat Persela Lamongan di Liga 2 setelah sempat membela Persiba Balikpapan pada musim 2024/2025.

Karir Dzumafo di Indonesia dimulai sejak 2007 saat bergabung dengan PSPS Pekanbaru. Dia langsung menjadi pemain kunci dan tampil gemilang selama lima musim di sana.

Pada musim 2009/2010, Dzumafo menjadi pemain paling vital bagi pelatih PSPS kala itu, Abdul Rahman Gurning. Duetnya dengan Muhammad Isnaini menjadi momok menakutkan bagi lini belakang lawan.

Perjalanan karirnya pun berlanjut ke berbagai klub besar seperti Arema Indonesia (ISL), Persib Bandung, hingga Sriwijaya FC. Dia selalu mencetak gol penting dalam debut-debutnya, menunjukkan kualitas sebagai striker berpengalaman.

Saat berseragam Arema Indonesia, Dzumafo mencetak gol perdananya pada laga melawan Pelita Jaya. Kemudian saat pindah ke Persib, dia juga langsung mencetak gol hanya empat hari setelah debut.

Pada 2014, Dzumafo hijrah ke Mitra Kukar dan kembali mencetak gol debut saat menghadapi Persela Lamongan. Setahun berselang, dia memperkuat Persegres Gresik dan melanjutkan tradisi mencetak gol cepat.

Tak hanya di kasta tertinggi, Dzumafo juga tampil impresif di Liga 2 bersama PSPS Riau pada 2017 dengan mencetak 11 gol dari 15 laga. Pada Januari 2018, dia pun resmi memperkuat Bhayangkara FC dan menjadi tumpuan lini depan.

Selama berseragam Bhayangkara, Dzumafo mencetak 21 gol dari 65 penampilan. Statistik ini menjadi alasan kuat Paul Munster menjadikan Dzumafo sebagai striker andalannya di musim 2019/2020 hingga 2021/2022.

Kendati usianya terus bertambah, Dzumafo tetap produktif mencetak gol di Liga 2. Dia sempat bermain untuk Dewa United pada musim 2021 dan membawa timnya finis di posisi ketiga play-off Liga 2.

Dzumafo juga sempat kembali ke Bhayangkara FC pada awal 2022 dan mencetak gol penting dalam kemenangan dramatis atas Madura United. Setelah itu, dia merapat ke Bekasi City dan terus berkontribusi di lini depan.

Karirnya terus berlanjut dengan membela Persela Lamongan dan sempat bermain tanpa klub sebelum akhirnya bergabung dengan Persib Balikpapan. Konsistensinya di usia senja membuatnya layak disebut legenda hidup Liga Indonesia.

Prestasi individu yang pernah ia raih termasuk menjadi Top Skor Liga Indonesia Premier Division musim 2008/2009. Pengalamannya menjadi striker andalan di berbagai klub membuatnya memiliki nilai lebih di mata pelatih.

Sementara itu, Flavio Silva yang baru satu musim bermain untuk Persebaya Surabaya memang tampil cukup impresif. Namun, jam terbang dan pengaruh jangka panjang Dzumafo di lapangan menjadikannya sosok yang tak tergantikan bagi Munster.

Pernyataan Paul Munster ini tentu menjadi pengakuan luar biasa bagi Dzumafo yang sudah lebih dari satu dekade berkarier di Indonesia. Dia tak hanya dikenal karena gol-golnya, tapi juga profesionalisme dan etos kerjanya yang luar biasa.

Kisah Herman Dzumafo adalah bukti usia hanyalah angka jika diiringi dengan semangat, dedikasi, dan ketajaman yang tidak luntur. Tak heran jika namanya tetap harum di kancah sepak bola nasional hingga hari ini.

Dan bagi Paul Munster, Dzumafo bukan sekadar pemain biasa. Dia adalah striker terbaik yang pernah diasuhnya selama menjelajah dunia sepak bola Indonesia.

×
Berita Terbaru Update