-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Sejarah dan Makna Lomba 17 Agustus, dari Balap Karung hingga Makan Kerupuk

Selasa, 12 Agustus 2025 | Agustus 12, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-12T18:05:32Z

, JAKARTA - Tanggal 17 Agustus selain identik dengan semangat kemerdekaan, juga selalu dimeriahkan dengan perayaan lomba yang digelar masyarakatt.

Di balik kemeriahan tersebut, lomba 17 Agustus memiliki sejarah panjang yang sarat makna perjuangan?

Dilansir dari laman pegadaian, ini awal mula sejarah lomba 17 Agustus.

Tradisi lomba 17-an mulai populer pada era 1950-an, sekitar lima tahun setelah Indonesia merdeka. Sejarawan JJ Rizal mencatat bahwa lomba-lomba ini tidak sekadar hiburan rakyat, tapi juga menjadi simbol penghormatan atas perjuangan para pahlawan yang telah merebut kemerdekaan dari penjajah.

Dengan semangat tersebut, warga dari berbagai lapisan masyarakat ikut serta dalam perlombaan yang menekankan nilai persatuan, kerja sama, dan ketangguhan, serta nilai-nilai yang juga diperjuangkan selama masa penjajahan.

Berikut beberapa lomba khas 17 Agustus yang masih lestari hingga kini, lengkap dengan latar sejarahnya:

1. Balap Karung

Lomba ini punya akar sejarah dari masa penjajahan Jepang, ketika rakyat kekurangan pakaian dan harus menggunakan karung goni sebagai alternatif. Kini, balap karung menjadi perlombaan lucu dan seru yang menyatukan tawa warga sekaligus mengingatkan akan masa sulit dahulu.

2. Makan Kerupuk

Di masa penjajahan, kerupuk adalah makanan murah yang mudah didapat. Lomba makan kerupuk menjadi simbol dari perjuangan rakyat dalam memenuhi kebutuhan pangan. Kini, lomba ini menjadi ikon kemerdekaan yang menghibur dan selalu ditunggu-tunggu.

3. Tarik Tambang

Melambangkan gotong royong dan kekuatan kolektif, tarik tambang menggambarkan pentingnya kebersamaan untuk mencapai tujuan bersama, seperti semangat perjuangan kemerdekaan itu sendiri.

4. Panjat Pinang

Awalnya, tradisi ini dibawa oleh Belanda untuk menghibur rakyat jajahan. Namun kini, panjat pinang telah direbut maknanya oleh rakyat sebagai bentuk keseruan dan kerja sama demi meraih hadiah yang tergantung di puncak batang pinang.

5. Balap Bakiak

Permainan tradisional ini menekankan pentingnya koordinasi dan kekompakan. Dalam lomba bakiak, kemenangan hanya bisa diraih jika semua peserta bergerak seirama, refleksi dari nilai persatuan bangsa.

×
Berita Terbaru Update